Pendapatan Anjlok, Kerugian Grab Membengkak Jadi Rp 15,8 Triliun

Desy Setyowati
4 Maret 2022, 16:50
grab, decacorn, ojek online,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur

Secara keseluruhan, pendapatan Grab meningkat 44% yoy menjadi US$ 675 juta sepanjang tahun lalu. Namun kerugiannya US$ 3,6 miliar.

Kerugian itu mencakup US$ 1,6 miliar beban bunga non-tunai terkait dengan saham preferen yang dapat ditukarkan dan ditukarkan milik Grab yang dihentikan setelah pencatatan publik Grab. Selain itu, US$ 353 juta terkait pencatatan publik satu kali.

Nilai transaksi bruto atau GMV Grab meningkat 29% yoy menjadi US$ 16,1 miliar atau sekitar Rp 231,6 triliun sepanjang tahun lalu. Rincian GMV sebagai berikut:

  1. Layanan pengiriman seperti Grab Express dan GrabFood tumbuh 56%
  2. Mobilitas seperti taksi dan ojek online turun 14%
  3. Jasa keuangan 37%

“Kami mempertahankan kepemimpinan kategori di semua vertikal inti dengan bisnis pengiriman makanan yang merupakan mayoritas di Asia Tenggara,” ujar Peter.

Pengguna yang bertransaksi per bulan turun 2% menjadi 24,1 juta. Sedangkan GMV per pengguna yang bertransaksi per bulan meningkat 31% menjadi US$ 666.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...