Nilai Perdagangan Karbon Cina Tembus Rp 2 Triliun Hanya Dalam 4 Bulan
Pada 2019 Cina telah memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan angin (PLTB) sebesar 414 GW, kemudian pada 2020 kapasitasnya ditargetkan akan bertambah 240 GW. “Target ini menunjukkan niat baik Cina,” kata penasihat iklim Greenpeace, Li Shuo.
Namun Greenpeace menilai Cina dapat menurunkan target emisinya lebih besar hingga 70-75% pada 2030 yang dianggap sesuai dengan tanggung jawab negara ini sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Upaya Cina lainnya dalam menekan emisi karbon juga dilakukan dengan menghentikan dukungan pendanaan terhadap proyek yang terkait dengan batu bara di luar negeri, khususnya Asia.
Menurut laporan Global Energy Monitor (GEM), ini membuat 66% proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Asia yang telah direncanakan atau berada dalam pipeline, dalam tahap pra konstruksi atau belum financial closing, batal.