Pemerintah Diminta Ganti PLTU dengan EBT di Tengah Pandemi Corona

Image title
30 Maret 2020, 16:40
pltu, batu bara, energi baru terbarukan, virus corona
Katadata/Ratri Kartika
Ilustrasi, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari batu bara. Ekonom dan pemerhati lingkungan pun mendesak pemerintah mengganti PLTU dengan EBT di tengah mementum pandemi corona.

(Baca: Kajian Konversi Pembangkit Tua ke EBT Diharapkan Rampung Tahun Ini)

Selain itu, dia meminta pemerintah meletakkan krisis iklim sebagai acuan dalam menyusun kebijakan kelistrikan. Dengan begitu, pemerintah seharusnya menyesuaikan RUPTL 2020-2029 untuk tidak berinvestasi pada energi kotor batu bara yang beresiko tinggi dan tidak ekonomis.

Direktur Riset Indef Berly Martawardaya mengatakan pemerintah terus menambah kapasitas PLTU dari tahun ke tahun. Alhasil, target bauran energi menjadi 23% pada 2025 bisa tak tercapai.

Padahal, Indonesia memiliki potensi EBT yang cukup besar terutama pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan tenaga angin (PLTB).  Apalagi harga jual listrik dari PLTS diproyeksi bakal turun pada 2025.

Dengan begitu, pemerintah seharusnya mengubah RUPT dari PLTU menjadi EBT. "Kami bisa tahan beberapa proyek batu bara yang dialihkan ke EBT, khususnya solar panel dan angin yang potensinya lumayan," kata Berly.

(Baca: Pelaku Usaha Harap Perpres Listrik EBT Segera Terbit)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...