Digadang Gantikan BBM dengan Air, Apakah Nikuba Diuji Ilmiah?

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Mei 2022, 06:00
nikuba, hidrogen, bbm
Instagram @nikubahidrogen
Alat Nikuba temuan Aryanto Misel yang terpasang pada motor TNI dari Kodam III Siliwangi.

"Air yang digunakan harus bebas dari kandungan logam berat. Katalisnya pun saya yang bikin sendiri," ujar Aryanto. Dia menambahkan, pemisahan hidrogen dan oksigen yang terkandung di dalam air akan menciptakan reaksi anoda dan katoda.

Dari hasil pemisahan yang terjadi di alat Nikuba, hidrogen kemudian dialirkan ke intake motor. Intake merupakan bagian mesin yang berbentuk pipa tabung yang berfungsi mengantarkan campuran udara dan bahan bakar ke silinder mesin agar digunakan untuk proses pembakaran.

"Hidrogen lari ke selang yang tertuju ke ruang bakar. Terus oksigennya itu terelekrolisis kembali di Nikuba. Seterusnya seperti itu, berputar," ujarnya.

Aryanto mengatakan bahwa Nikuba belum dipasarkan secara bebas karena masih menunggu proses legalitas produk. Selain motor Trail, Nikuba juga pernah dipasang di sebuah motor matic saat melakukan proses uji coba yang dilakukan pada bulan lalu.

"Di motor matic itu nanti bisa dimasukkan di dalam boxnya, di bawah tempat helm. Sebetulnya masalah naruh itu selera, estetika itu. komponen motor tidak ada yang diubah," tukas Aryanto.

Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), Widodo Wahyu Purwanto, menduga bahwa Nikuba bukan alat yang bisa menggantikan BBM pada kendaraan bermotor melainkan meningkatkan efisiensi pembakaran pada mesin sehingga menghemat konsumsi BBM secara signifikan.

Jika alat ini mengkonversi air menjadi hidrogen, untuk memisahkan molekul hidrogen dari air (H2O) melalui proses elektrolisis pun memerlukan energi yang besar.

"Air tidak bisa diubah menjadi BBM karena air tidak memiliki kandungan karbon layaknya BBM. Kalau gak salah Nikuba itu ada kemungkinan itu dia pakai HHO, jadi hidrogen dan oksigennya tidak terpisah atau disebut brown gas," ujarnya.

Oleh karena itu dia meragukan jika alat ini 100% tidak menggunakan BBM. "Kalau dibilang gak pakai BBM 100%, saya kira itu tidak bisa ya,” kata Widodo kepada Katadata.co.id.

Sementara Rektor Universitas Teknologi Sumbawa Chairul Hudaya mengatakan bahwa proses mengubah air melalui proses elektrolisis hingga menjadi energi sulit dilakukan. "Untuk memecah hidrogen dari air perlu energi yang besar dan alat yang khusus," katanya kepada Katadata.co.id.

Ia mengatakan, inovasi bahan bakar untuk kendaraan sebenarnya telah banyak dikembangkan sebelumnya. "Banyak yang free energy, tapi akhirnya terkuak sebagai fake. Kalau mau fair, ini bisa dibedah bersama," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...