Terganjal Aturan, Kalangan Pengusaha Keluhkan Sulitnya Transisi Energi

Muhamad Fajar Riyandanu
19 Oktober 2022, 15:22
transisi energi, pengusaha, ebt, energi terbarukan, energi bersih, energi baru terbarukan
SUN Energy
Ilustrasi penggunaan PLTS atap.

Meski dimikian, Aphonzuz mengakui bahwa sejumlah lembaga keuangan makin ringan tangan untuk memberikan pinjaman untuk para pengelola pusat perbelanjaan yang menggunakan energi non-fosil. "Perbaikan sudah cukup baik, banyak juga bank yang memberikan pinajamn dan modal dengan syarat green building," ujar Aphonzuz.

Wakil Ketua Umum Bidang Energi Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Sherlina Kawilarang, mengaku tantangan yang perlu dihadapi oleh asosiasi adalah memperkuat kepedulian anggota terhadap penggunaan energi bersih.

"Anggota kami banyak yang belum tahu green energy apa yang tersedia di Indonesia dan bagaimana cara bergeser untuk memakai green energy," ujar Sherlina.

Lebih lanjut, ketetapan yang simpang siur mengenai regulasi juga menimbulkan keraguan bagi sebagian kecil anggota asosiasi yang sudah peduli kepada pemanfaatan. Salah satunya yakni larangan untuk menggunakan PLTS atap 100% dari kapasitas listrik yang terpasang.

Saat ini, PLN membatasi penggunaan seterum surya di 15% dari total kapasitas listrik yang terpasang "Mereka ragu-ragu untuk pakai energi bersih karena peraturan dari pemerintah yang saling bertabrakan dan simpang siur, kami harap aturan itu dibuat jadi sederhana dan jelas," ujar Sherlina.

Senada dengan Sherlina, Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Organisasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Ratih Kusumastuti, mengatakan pihaknya tengah intens melaksanakan sosialisasi kepada para anggota. Pasalnya, mayoritas dari anggota GAPMMI merupakan pelaku UMKM.

"Di dalam operasinya kami tentu menghasilkan baik di dalam operasi produksi, dalam mata rantai pasok dan juga distribusi sampai produk diterima konsumen, sehingga GAPMMI akan sosisalisasi dan edukasi kepada anggota karena didominasi oleh pengusaha menengah kecil dan mikro," ujar Ratih.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...