Shell, BP, hingga Eni Jual Aset Migas Rp 775 Triliun demi Transisi EBT

Happy Fajrian
12 Januari 2022, 06:00
migas, eropa, shell, transisi energi, ebt, energi terbarukan
Medco Energi
Rig pengeboran migas.

"Kehati-hatian seperti itu dapat menopang harga migas, karena permintaan energi tampaknya akan terus tumbuh dan pasokan terbatas, terutama karena sumber energi terbarukan dan alternatif belum terlihat siap untuk menggantikan," kata direktur investasi di platform online AJ Bell, Russ Mold.

Apalagi Energy Information Administration (EIA) AS memperkirakan permintaan minyak mencapai puncaknya sekitar tahun 2030.

Meski transisi energi semakin kencang, minyak tetap akan menjadi bahan bakar utama, sedangkan konsumsi gas yang menjadi bahan bakar transisi untuk meninggalkan batu bara, yang merupakan pencemar berat, akan terus meningkat, terutama di Asia.

Pada saat yang sama, perusahaan minyak Eropa mengalihkan pengeluaran ke energi terbarukan seperti angin dan tenaga surya, berharap keuntungan dari bisnis rendah karbon mereka akan menyamai atau bahkan tumbuh melampaui pendapatan migas dalam jangka panjang.

Chief Executive Officer (CEO) Shell Ben van Beurden mengatakan bahwa mereka perusahaan memiliki visi jangka panjang namun sementara ini tetap akan menikmati keuntungan dari harga minyak yang kuat.

"Kami tidak keberatan untuk berinvestasi secara besar-besaran di pasar (energi terbarukan) yang terus meningkat karena kami percaya pada saat kami dapat memulai untuk memanennya, kita akan melampaui puncak (kejayaan) itu (migas) lagi," ujarnya.

Strategi Eropa akan menjadi ujian, kata Cook dari BP Capital Fund. “Sulit untuk mengatakan siapa yang benar dalam laju transisi. Waktu akan memberi tahu apakah transisi energi Eropa berjalan terlalu cepat.”

Itu berbeda dengan perusahaan energi asal AS yang justru berinvestasi lebih banyak ke proyek migas untuk mengatasi harga energi dan inflasi yang tinggi. Seperti Chevron dan Exxon yang dinilai semakin menjauh dari energi terbarukan.

CEO Chevron Mike Worth mengatakan investasi pada energi terbarukan "tidak menghasilkan pengembalian (return) dua digit yang diinginkan investor."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...