Ekonomi Hijau, Definisi, Karakteristik, dan Urgensi Penerapannya

Image title
Oleh Agung Jatmiko - Risma Kholiq
19 Desember 2023, 23:19
Ekonomi Hijau
Freepik
Ekonomi Hijau

3. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Kehilangan keanekaragaman hayati menjadi masalah global yang semakin serius. Ekonomi hijau berusaha untuk menjaga ekosistem alam dan mencegah kehilangan spesies melalui praktik-praktik berkelanjutan.

4. Mengikis Ketidaksetaraan Sosial dan Kemiskinan

Ekonomi hijau memberikan perhatian khusus pada inklusivitas sosial dan pengurangan kemiskinan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi didistribusikan secara adil dan kesejahteraan sosial ditingkatkan.

5. Keterbatasan Sumber Daya Alam

Dengan pertumbuhan populasi dan konsumsi yang cepat, sumber daya alam terbatas semakin terancam. Ekonomi hijau bertujuan untuk menggunakan sumber daya secara efisien dan mengembangkan solusi yang dapat diperbaharui.

Ekonomi Hijau
Ekonomi Hijau (Freepik)

6. Teknologi Bersih dan Inovasi

Ekonomi hijau mendorong pengembangan dan adopsi teknologi bersih, yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan daya saing.

7. Kesehatan Masyarakat

Pencemaran dan degradasi lingkungan dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Ekonomi hijau, dengan fokus pada lingkungan yang bersih dan sehat, dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

8. Ketahanan Ekonomi

Ekonomi hijau dapat meningkatkan ketahanan ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan menciptakan pekerjaan baru dalam sektor-sektor seperti energi terbarukan dan teknologi bersih.

9. Kesempatan Ekonomi Baru

Penerapan ekonomi hijau dapat menciptakan peluang ekonomi baru melalui sektor-sektor seperti energi terbarukan, efisiensi energi, dan inovasi berkelanjutan, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

10. Tuntutan Masyarakat dan Konsumen

Masyarakat dan konsumen semakin menyadari pentingnya keberlanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Bisnis dan pemerintah yang mengadopsi model ekonomi hijau dapat merespons permintaan ini dan membangun kepercayaan masyarakat.

Penerapan ekonomi hijau diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan seimbang, bagi generasi saat ini dan mendatang. Dengan memperhitungkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan, konsep ekonomi ini dapat menjadi kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan secara holistik.

Dampak Positif Ekonomi Hijau bagi Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Hijau
Ekonomi Hijau (Freepik)

Pergeseran ke arah ekonomi hijau dapat memiliki sejumlah pengaruh positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Beberapa dampak positif tersebut melibatkan beberapa aspek, antara lain:

1. Peningkatan Inovasi dan Produktivitas

Fokus pada ekonomi hijau mendorong pengembangan dan adopsi teknologi bersih serta inovasi dalam berbagai sektor. Inovasi tersebut dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dan menyebabkan peningkatan PDB.

2. Penciptaan Lapangan Pekerjaan

Pergeseran ke sektor-sektor ekonomi hijau, seperti energi terbarukan, konstruksi berkelanjutan, dan teknologi bersih, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Penambahan lapangan pekerjaan ini memberikan kontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produk domestik bruto (PDB).

3. Diversifikasi Ekonomi

Pergeseran ke ekonomi hijau juga membantu diversifikasi struktur ekonomi. Negara-negara yang tidak hanya mengandalkan sektor-sektor ekonomi tradisional tetapi juga mengembangkan sektor-sektor ekonomi ramah lingkungan, dapat meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap fluktuasi pasar.

4. Peningkatan Daya Saing Global

Negara-negara yang memimpin dalam praktik ekonomi hijau dapat menjadi pionir di pasar global untuk teknologi dan produk yang berkelanjutan. Hal ini meningkatkan daya saing dan dapat membantu mengakses pasar internasional yang semakin menghargai keberlanjutan.

5. Keamanan dan Kemandirian Energi

Pergeseran ke energi terbarukan dapat meningkatkan keamanan energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui. Ini dapat memberikan stabilitas dan kemandirian ekonomi suatu negara.

Ekonomi Hijau
Ekonomi Hijau (Freepik)

Bagi Indonesia misalnya, pergeseran menuju ekonomi hijau diharapkan akan memberikan dorongan besar untuk pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia dan Center of Economic and Law Studies (CELIOS), transisi ke ekonomi hijau dapat memberikan dampak hingga Rp 4.376 triliun terhadap ekonomi nasional.

Hal ini diungkapkan dalam diskusi bertajuk "Dampak Transisi Ekonomi Hijau terhadap Perekonomian, Pemerataan, dan Kesejahteraan Indonesia", yang digelar oleh Greenpeace Indonesia dan CELIOS, Selasa (19/12).

Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, peralihan atau transisi ke ekonomi hijau juga dapat memberikan tambahan PDB sebesar Rp 2.943 triliun dalam 10 tahun ke depan. Ia menjelaskan, angka tersebut akan setara dengan 14,3% dari PDB Indonesia pada 2024, dengan asumsi PDB mencapai 20.567 triliun.

Menurutnya, jika Indonesia terus bergantung pada sektor ekstraktif dan menjalankan bisnis seperti biasa, dampak tambahan pada PDB hanya akan mencapai Rp 1.843 triliun dalam 10 tahun ke depan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa ekonomi hijau, yang memiliki potensi ekonomi hampir dua kali lipat dari pola bisnis konvensional, adalah pilihan yang sangat penting.

Selain memberikan dampak positif pada PDB, transisi ke ekonomi hijau juga dianggap menguntungkan pelaku usaha. Dengan fokus pada pengembangan ekonomi hijau, ia memproyeksikan potensi ekonomi yang dapat berdampak pada pengusaha mencapai Rp1.517 triliun.

"Jadi pelaku usaha jika tidak mendukung transisi ke ekonomi hijau, menghambat transisi dan masih senang dengan fosil, maka akan kehilangan surplus yang sangat besar," kata Bhima.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...