SKK Migas Pastikan Shell Tidak Hengkang dari Blok Masela

Image title
6 Mei 2019, 16:40
shell hengkang dari masela, proyek lapangan abadi, skk migas
ANTARA FOTO/Humas Kementerian ESDM
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menegaskan Shell tidak berencana hengkang dari Blok Masela

 Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akhirnya buka suara terkait isu Royal Dutch Shell yang akan melepas 35% hak partisipasi di proyek gas alam cair (LNG) Lapangan Abadi, Blok Masela.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menegaskan Shell tidak berencana keluar dari proyek Blok Masela. "Secara informal, Shell Indonesia menyatakan tidak ada rencana penjualan," ujar Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (6/5).

Deputi Operasional SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menambahkan, jika Shell benar akan melepas hak partisipasinya di Blok  Masela, maka perusahaan asal Belanda tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "ESDM yang memutuskan boleh atau tidaknya melepas. Ya kan banyak pertimbangan," ujar Fatar.

(Baca: Shell Tanggapi Kabar Hengkang dari Proyek LNG Abadi di Blok Masela)

Lebih lanjut Dwi mengatakan, kelanjutan rencana pengembangan proyek Blok Masela tidak akan terganggu jika Shell benar-benar keluar dari proyek tersebut. Menurut dia, proyek itu dipimpin oleh Inpex Corporation sebagai operator, bukan Royal Dutch Shell. "Kan di sana leadnya, Inpex," ujar Dwi.

Fatar menambahkan, Inpex sebagai operator masih berkomitmen untuk mengembangkan Blok Masela . Jika Shell melepas hak partisipasinya, tidak akan mempengaruhi pengembangan blok migas tersebut. "Enggaklah, itu kan komitmennya operator. Inpex operatornya,"ujar Fatar.

Isu Shell Hengkang Jadi Peringatan Bagi Pemerintah 

Dosen di FTKE Universitas Trisakti sekaligus Pendiri ReforMiner Institute, Pri Agung mengatakan, isu Shell keluar dari Blok Masela bisa jadi gertakan bagi pemeritah dan pertanda Shell telah menemukan peluang baru di blok migas lain yang lebih menjanjikan.

Apalagi dalam menyusun Final Investment Decision (FID), perusahaan migas multinasional biasanya melihat banyak aspek. Salah satunya kesempatan dan portofolio investasi di blok migas lain.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...