DPR Tak Setuju Rencana Pemerintah Dorong IPO Pertamina Hulu Energi
"Menang saya tidak melihat bahwa PHE itu butuh IPO, ini gak penting dilakukan IPO kok mau dilakukan IPO," kata Darmadi.
Pahala menjelaskan rencana IPO PHE ditujukan sebagai langkah perusahaan untuk meningkatkan dan menjaring sumber pendanaan dari luar holding PT Pertamina. Sebab, PHE membutuhkan pendanaan untuk belanja modal sebesar US$ 4-6 miliar atau sekitar Rp 60-90 triliun per tahun.
Rencananya, belanja modal tersebut bakal dialolasikan untuk pengembangan blok-blok migas domestik maupun pengembangan blok migas yang berada di luar negeri, seperti di Aljazair.
"Ini pendanaan yang besar, pelaksanaan IPO akan meningkatkan diversifikasi pendanaan dari yang hanya selama ini diperoleh dari Holdingnya, yaitu Pertamina," kata Pahala.
Lebih lanjut, kata Pahala, langkah kementerian untuk melakukan IPO kepada PHE disebut bisa mendatangkan dampak positif seiring momentum tingginya harga minyak dan gas bumi. Selain itu, masih sedikitnya perusahaan migas yang melantai di bursa efek juga dilihat sebagai peluang yang meyakinkan.
"Keterbatasan emitem migas di bursa efek dan momentum harga minyak dan gas ini bisa mendorong sentimen yang positif dari pasar modal Indonesia," ujar Pahala.