BI Taksir Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Tertahan di Kisaran 5,07%
BI Buka Peluang Turunkan Kembali Suku Bunga Acuan
Bank sentral juga membuka ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif. Salah satunya, Perry mengatakan, bisa penurunan kembali suku bunga.
Penurunan ini dinilai Perry sebenarnya sudah dibicarakan sejak awal tahun. Namun, ia merasa saat ini waktunya lebih tepat karena beberapa bulan lalu pasar keuangan global sedang dirundung ketidakpastian. Meskipun saat ini perang dagang AS dan Tiongkok tak kunjung usai, namun sudah ada kesepakatan kedua belah pihak untuk menuju ke meja perundingan di pertemuan G20 Osaka, Jepang, kemarin.
Morgan Stanley memperkirakan BI akan memangkas suku bunga empat kali pada akhir tahun ini. Pemangkasan tersebut diyakini untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Mengutip dari Bloomberg, Head of Asia-ex Japan FX & Rates Strategy Morgan Stanley Hong Kong Min Dai mengatakan, BI memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuannya menjadi 5%. "Pemangkasan ini karena lebih rendahnya yield (imbal hasil) US Treasury dan penurunan harga minyak dunia," katanya kemarin.
Tahun lalu, BI sempat menaikkan suku bunga karena yield US Treasury dan harga minyak yang naik. Sementara, pada tahun ini kedua faktor itu tidak terjadi di pasar. Hal ini, menurut Dai, memberikan kesempatan yang sangat bagus bagi BI untuk melakukan sedikit pelonggaran.
(Baca: Jaga Pertumbuhan Ekonomi, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%)