Perang Dagang hingga Krisis Argentina Menekan Rupiah Mendekati 14.900

Rizky Alika
4 September 2018, 14:31
Penukaran uang dolar AS
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Penukaran uang dolar AS di sebuah gerai Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2).

Selain sejumlah faktor tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyadari ada tekanan lain efek dari krisis ekonomi yang melanda Argentina. “Sentimen dari Argentina sangat tinggi sekali,” ujar Sri Mulyani di Jakarta kemarin. “Karena situasi di sana belum akan selesai, kita akan antisipasi bahwa tekanan ini akan terus berlangsung.”

(Baca: Darmin Terkejut Krisis Argentina Menambah Kejatuhan Rupiah).

Seperti diketahui, saat ini negara di Amerika Latin itu sedang meghadapi banyak tekanan setelah terseret kejatuha lira Turki. Karena itu, bank sentral Argentina, Banco Central de la Republica Argentina (BCRA) tiga pekan lalu sempat menaikkan suku bunga acuannya 500 basis poin ke level tertinggi 45 %. Rencananya, posisi akan dipertahankan sampai Oktober nanti.

Namun, situasi berkata lain. Peso terperosok makin dalam pada akhir pekan lalu setelah BCRA kembali menaikkan bunga acuan ke 60 %.  Investor makin panik, apalagi ada kabar lembaga keuangan internasional IMF akan segera mengucurkan bantuannya. Sementara tingkat inflasi di sana sudah melewati 32 persen.

Untuk mengantisipasi dampak ke Indonesia , Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan mengambil langkah jangka pendek melalui pengurangan defisit nerca pembayaran dan menekan kebutuhan devisa. Pemerintah sedang berhitung untuk memangkas impor komoditas yang memiliki persentase tinggi namun tidak memberi nilai tambah banyak. Juga terkait barang konsumsi yang levelnya tersier. 

(Baca: Jokowi Siapkan Langkah Jangka Pendek Hadapi Tekanan Rupiah)

Atas beberapa langkah tersebut, Piter melihat usaha menstabilkan kurs rupiah di tengah iklim ekonomi global yang tak menentu tidaklah mudah. Tidak mungkin pula untuk memperkuat nilai tukar mata uang Garuda dalam waktu singkat. “Pasti akan membutuhkan waktu yang cukup panjang,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...