Butuh Rp 4.000 Triliun untuk Kembangkan Sektor Energi

Safrezi Fitra
4 Juni 2015, 16:14
Katadata
KATADATA

Dia yakin, rencana pengembangan sektor energi ini akan bisa berjalan. Swasta akan lebih tertarik berinvestasi sektor energi di Indonesia. Pemerintah juga akan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang baik.

Menurut dia, kenaikan rating outlook Indonesia dari stabil menjadi positif yang dilakukan Standard & Poor's (S&P) juga merupakan sinyal bagus bagi perekonomian. Kenaikan rating tersebut disebabkan adanya kebijakan Pemerintah mengalihkan subsidi dari konsumtif menjadi produktif.

Dengan mengalihkan subsidi tersebut, Kementerian ESDM juga memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp 4,99 triliun, menjadi Rp 14,92 triliun tahun ini. Tambahan anggaran ini dialokasikan untuk infrastruktur migas sebesar Rp 3,42 triliun, infrastruktur kelistrikan Rp 0,54 triliun dan infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi sebesar Rp 1,04 triliun.

Tahun depan, kementerian telah mengusulkan anggaran untuk program energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) ditambah 10 kali lipat, menjadi sebesar Rp 10 triliun. Tambahan anggaran ini penting untuk meningkatkan produksi dan konsumsi energi baru. Ini dilakukan agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada energi fosil, yang cadangannya terus menurun.

Energi terbarukan secara bertahap bisa menggantikan minyak bumi. Saat ini pemerintah telah mewajibkan campuran 15 persen bahan bakar nabati (biodiesel) yang berbasis minyak sawit (CPO) untuk dicampurkan dalam solar. Bahkan, hasil uji coba pemerintah akademisi dan pelaku usaha terhadap produk otomotif tahun lalu, campuran biodiesel bisa mencapai 20 persen.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...