Membaca Peluang Investasi AS ke RI dari Potensi Kemenangan Biden

Agustiyanti
4 November 2020, 20:13
investasi, pilpres as, biden vs trump, hasil pilpres as
123RF.com/Bakhtiar Zein
Hasil Pilpres akan menentukan arah kebijakan ekonomi AS ke depan yang dapat berpengaruh ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Ryan menjelaskan, relokasi perusahaan-perusahaan AS dari Tiongkok akan memberikan keuntungan bagi negara-negara Asia Tenggara, Meksiko, dan Amerika Serikat sendiri.

Selain perang dagang dan masalah rantai pasokan, Tiongkok saat ini menjadi pilihan yang kurang kompetitif untuk semua produsen. Upah tenaga kerja Tiongkok meningkat dan peraturan menjadi lebih ketat, membuat lokasi lain lebih menarik.

Survei yang dilakukan Statista pada pertengahan 2020 menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan asal AS sudah mulai memidahkan bisnis dari Tiongkok. Sekitar 15% perusahaan yang disurvei mengatakan mereka telah memindahkan setidaknya sebagian dari operasionalnya ke luar Tiongkok.

Menurut Dewan Bisnis AS-Tiongkok, sebagian besar dari perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk pindah ke tempat lain dengan tujuan paling populer adalah Thailand dan Meksiko. Hanya sebagian kecil yang memutuskan kembali ke AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berkesempatan menggantikan posisi Tiongkok sebagai negara tujuan investasi dari hubungan rantai pasok baru pasar global. Menurut dia, sudah ada 143 perusahaan, antara lain dari Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang yang berencana merelokasi investasi ke Indonesia.

"Relokasi investasi ini berpotensi menyerap tenaga kerja lebih dari 300 ribu orang," kata Airlangga pada September lalu.

Josua menilai kebijakan pajak lebih tinggi di AS yang diusung oleh Biden akan membuat peluang Indonesia sebagai tujuan relokasi investasi semakin besar.  Banyak perusahaan akan enggan merelokasi bisnisnya kembali ke AS dengan pajak yang lebih tinggi. Apalagi pemerintah telah menyiapkan berbagai perbaikan regulasi dan insentif melalui UU Cipta Kerja.  Vietnam,  salah satu pesaing Indonesia sebagai negara tujuan investasi lain di ASEAN  kini  jugamulai padat.

"Kita memiliki pasar dan sudah memperbaiki berbagai regulasi melalui UU Cipta Kerja, ini menjadi modal. Tapi, pemerintah kita juga harus banyak melakukan diplomasi agar lebih banyak investasi mengalir dari AS," katanya. 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, investasi asal AS hanya menempati posisi ketujuh dengan investasi terbesar pada kurtal ketiga 2020. Total investasi AS tercatat sebesar US$ 279 juta, melonjak dibandingkan kuartal II 2020 sebesar US$ 77,juta maupun periode yang sama tahun lalu US$ 125,43 juta. Namun, investasi AS sepanjang Januari-September 2020 tercatat turun dari US$ 757,14 juta pada periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 480,1 miliar. 

 Diplomasi dengan AS kini juga tengah digiatkan oleh pemerintah. Salah satunya saat kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Dalam kunjungan tersebut, AS memberikan perpanjangan fasilitas pembebasan bea masuk atau  generalized system of preferences (GSP) bagi Indonesia.  Ia juga berjanji untuk mendatangkan lebih banyak investasi dari AS ke Indonesia.

"Kami sepakat bahwa dua negara dengan skala ekonomi seperti kita harus lebih banyak berdagang. Selain itu, ada lebih banyak yang kami investasi juga di sini dari AS," kata Pompeo saat melawat ke Indonesia pekan lalu, seperti dikutip dari Antara. 

Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai kemenangan Biden akan berdampak positif bagi pasar keuangan global dan Indonesia karena memberikan harapan kepastian yang lebih baik. Kebijakan Trump selama ini dianggap sering memunculkan gejolak di pasar keuangan. 

"Ada harapan, pasar keuangan lebih tenang jika Biden terpilih dan perang dagang akan berakhir," katanya. 

Piter meyakini modal asing akan mengalir deras ke Indonesia terutama pada instrumen portofolio jika Biden menang. Namun, ia menilai dampak kemenangan Biden tak akan besar pada sektor riil. "Dampaknya lebih ke pasar keuangan dalam jangka pendek, sedangkan ke sektor riil termasuk FDI dalam jangka menengah tidak akan banyak berdampak," katanya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...