Lunasi Utang Anak Usaha, TBIG Terbitkan Obligasi Rp 1,4 T
Selain itu, TB akan mendapatkan pinjaman senilai US$ 68,8 juta atau setara Rp 978,7 miliar untuk membayar fasilitas pinjaman revolving yang jatuh tempo Januari 2025. Fasilitas pinjaman yang diberikan mencapai US$ 375 juta dengan bunga sebesar 1,85% per tahun di atas LIBOR untuk kreditur lokal dan 1,75% per tahun untuk kreditur asing.
Dengan kata lain, TBIG akan menggunakan seluruh dana obligasi untuk pembayaran utang anak usaha. Sebelumnya, menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp 1,2 triliun.
Pada paruh pertama 2021, perseroan berhasil mencetak laba Rp 663,27 miliar, tumbuh 29,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba per saham juga naik menjadi Rp 31,79 per unit dari sebelumnya Rp 24,47 per unit saham.
Sementara itu, beban pokok penjualan meningkat 50,96% menjadi Rp 729,09 miliar pada paruh pertama tahun ini dibanding paruh pertama tahun sebelumnya. Demikian pula beban usaha yang juga naik 0,93% menjadi Rp 213,48 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini.
Sebanyak 35,85% saham TBIG dimiliki oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera, 23,28% dimiliki PT Provident Capital Indonesia, 2,28% dimiliki Winarto Kartono, 0,33% dimiliki Edwin Soeryadjaya, 1,33% dimiliki Hardi Wijaya Liong, dan sebanyak 0,02% dimiliki Budianto Purwahjo.