Sri Mulyani Khawatir Perang Rusia Akan Memperbesar Defisit APBN

Image title
Oleh Abdul Azis Said
16 Maret 2022, 19:07
perang, apbn, defisti, rusia ukraina,
ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko/WSJ/cf
Alexander Ermochenko Pasukan tentara pro-Rusia dalam seragam tanpa lencana terlihat di atas sebuah tank dengan huruf "Z" ditulis di samping tank di pemukiman yang dikontrol separatis, Buhas (Bugas), saat invasi Rusia ke Ukraina terus berlanjut, di Donetsk, Ukraina, Selasa (1/3/2022).

 Meski demikian, Sri Mulyani tidak merincikan berapa subsidi energi yang akan ditambah untuk merespon kenaikan harga ini. Dia hanya mengatakan bahwa pihaknya akan selektif menentukan komoditas mana yang akan memperoleh penyesuaian di tengah dinamika global yang saat ini memicu lonjakan harga-harga saat ini.

Pemerintah sendiri sudah memulai konsolidasi fiskal sejak tahun lalu. Defisit APBN berhasil ditekan hanya 4,6 % terhadap PDB, jauh di bawah target dalam UU 5,7 %. Kondisi tersebut didorong pertumbuhan yang kuat dari sisi pendapatan sementara belanja juga masih stabil.

Kinerja positif berlanjut tahun ini. Pendapatan negara di bulan pertama saja sudah tumbuh hingga 54,9 %. Kondisi tersebut sukses membuat APBN Tanah Air surplus Rp 28,9 triliun di akhir Januari 2022.

Adapun hingga Februari 2022, pendapatan masih tumbuh di atas 20 %, meskipun data resminya baru akan dirilis pekan depan. Sementara itu, untuk aktivitas belanja dalam dua bulan pertama tahun ini, diklaim tidak mengalami kenaikan signifikan. Namun, Sri Mulyani tetap mewaspadai kenaikan harga-harga akan mempengaruhi kinerja APBN.

"Kami sangat mencermati 10 bulan ke depan, karena situasi geopolitik ini. Kami akan mengantisipasi tekanan yang cukup besar," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...