Rupiah Dibuka Melemah Mendekati Rp 15.000 per USD Jelang Rapat BI

Abdul Azis Said
19 Juli 2022, 09:37
rupiah, bank indonesia, the fed
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

The Fed kemungkinan kembali menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps) pada pertemuan minggu depan.

"Bila BI di pekan ini masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan, aset dolar AS makin menarik di mata investor dibandingkan rupiah. Rupiah bisa semakin tertekan," kata dia.

Dengan demikian, pasar kini juga masih wait and see menanti pertemuan pembuat kebijakan The Fed pekan depan.

Di samping itu, isu inflasi dan resesi global yang masih bertahan juga memberi tekanan tambahan ke rupiah. Harga minyak mentah kembali meningkat pada awal pekan ini sekitar 5%.

Ariston mengatakan, selama perang masih berlangsung, serta melibatkan sanksi AS dan Eropa kepada Rusia, maka inflasi masih akan menjadi kekhawatiran pasar.

Meski begitu, ia optimistis ada sentimen positif bagi rupiah pagi ini. Sentimen positif terhadap aset berisiko yang meningkat sejak akhir pekan, mungkin bisa menahan pelemahan rupiah hari ini.

Sejumlah indeks saham Asia juga terpantau menguat pagi ini.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan, pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi oleh penguatan dolar AS di tengah penantian rapat The Fed. Rupiah diramal bergerak di rentang Rp 14.950 – Rp 15.050 per dolar AS.

"Dari domestik masih seputar kekhawatiran terhadap kasus covid-19 yang masih meningkat," kata dia dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...