ECB Naikkan Bunga 50 Bps, Eropa Tinggalkan Era Suku Bunga Negatif
“Inflasi terus tinggi yang tidak diinginkan dan diperkirakan akan tetap di atas target kami untuk beberapa waktu. Data terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan, mengaburkan prospek untuk paruh kedua tahun 2022 dan seterusnya," kata dia.
Seema Shah, kepala strategi di Principal Global Investors mengatakan melalui email bahwa ECB tidak memperketat kebijakannya dengan latar belakang pertumbuhan ekonomi yang kuat.
“ECB sedang masuk ke dalam ekonomi yang melambat secara drastis, menghadapi kejutan stagflasi parah yang cukup di luar kendalinya,” dia mengatakan.
Menurut dia, ECB merupakan bank sentral negara maju yang berada dalam posisi paling buruk. Tak hanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi, ECB juga menghadapi krisis politik Italia yang menghadirkan dilema risiko kedaulatan yang sulit.
Inflasi Eropa pada Juni menunjukkan rekor tertinggi 8,6%. Namun, beberapa investor skeptis atas tindakan ECB karena mereka memprediksi resesi akhir tahun ini. Perkiraan ECB pada bulan lalu menunjukkan tingkat inflasi sebesar 6,8% untuk seluruh tahun ini, dan 3,5% pada tahun 2023. Sementara pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 2,1% pada tahun ini dan tahun depan.
Salah satu ketidakpastian terbesar ke depan yang dihadapi Rusia adalah apakah Rusia akan memotong pasokan gas alam ke Eropa sepenuhnya. Moskow telah dituduh mempersenjatai bahan bakar fosil ketika Uni Eropa menjatuhkan sanksi keras kepada Kremlin karena serangan gencarnya di Ukraina.