Rupiah Melemah Pagi Ini di Tengah Penguatan Mayoritas Mata Uang Asia
Pembuat kebijakan The Fed akan menggelar pertemuan pada tanggal 25-26 bulan ini. Mayoritas pasar mengantisipasi The Fed akan menaikkan suku bunga 25 bps.
Selain itu, sentimen pasar terlihat tidak positif pagi ini dimana indeks saham Asia bergerak turun di pembukaan pasar. Sentimen ini juga bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Analis pasar uang Lukman Leong melihat peluang rupiah berkonsolidasi hari ini dengan kecenderungan melemah terbatas. Ia memperkirakan kurs garuda bergerak di rentang 14.950-15.100 per dolar AS.
"Data PMI Manufaktur AS yang lebih lemah meredakan kekhawatiran akan prospek suku bunga The Fed. Namun rupiah masih tertekan oleh potensi divergensi sikap antara BI dan the Fed," kata Lukman dalam catatannya.
The Fed, menahan suku bunga acuannya di kisaran 5%-5,25% pada Juni 2023. Ini merupakan penahanan tingkat suku bunga yang pertama, setelah The Fed menaikkan bunganya secara agresif dalam setahun belakangan.