BI Tahan Suku Bunga 5,75% Meski Ramal The Fed akan Naikkan Bunga

 Zahwa Madjid
21 September 2023, 14:25
Perry Warjiyo, bi, suku bunga bI, the fed
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada rapat bulan depan.

Kebijakan digitalisasi sistem pembayaran, menurut dia, juga akan terus diakselerasi untuk memperkuat inklusi keuangan digital. BI, menurut dia, juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.  

Adapun bauran kebijakan BI, sebagai berikut:

  1. Stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas dengan fokus pada transaksi spot dan domestic non-deliverable forward atau DNDF.
  2. Implementasi penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik portfolio inflows, serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying;
  3. Pendalaman kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan fokus pada suku bunga kredit UMKM 
  4. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, dengan:
  • Memperluas akseptasi QRIS
  • Meningkatkan monitoring atas implementasi kebijakan QRIS baik untuk tarik tunai, transfer, dan setor, maupun Merchant Discount Rate (MDR) QRIS untuk usaha mikro
  • Memperkuat implementasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) segmen pemerintah, khususnya KKI Pemda, melalui koordinasi dengan Kementerian Dalam Neger
  • Perluasan kerja sama dengan sejumlah bank sentral untuk penggunaan Local Currency Transaction (LCT) dalam perdagangan, investasi, pasar keuangan, dan perbankan, serta transaksi pembayaran antarnegara, dengan dukungan Satuan Tugas Nasional LCT.

BI juga memperkirakan ketidakpastian perekonomian global tetap tinggi. Namun demikian, Bank Sentral memperkirakan, ekonomi global 2023  tetap tumbuh sebesar 2,7% pada tahun ini dengan kecenderungan ekonomi Tiongkok yang melambat dan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang semakin kuat. 

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk generasi muda yang meningkatkan konsumsi jasa. Kinerja investasi tetap baik sejalan dengan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional. Sementara itu, ekspor melambat seiring pelemahan permintaan global dan turunnya harga komoditas, di tengah ekspor jasa yang cukup kuat.

"Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran proyeksi pada 4,5-5,3%," kata dia. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...