Diborong Investor Milenial, Penjualan Sukuk ST011 Tembus Rp 20,03 T

Ferrika Lukmana Sari
12 Desember 2023, 05:04
investor
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.
Warga mencari informasi tentang Sukuk Tabungan (ST) seri ST011 di Jakarta, Minggu (26/11/2023). Kementerian Keuangan menambah lagi kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 dari Rp14 triliun menjadi Rp15,5 triliun seiring dengan melonjaknya permintaan investor.

Berdasarkan wilayah pemesanan, ST011 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Baik ST011T2 maupun ST011T4, pemesanan didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta), dengan jumlah investor 32.836 orang (60,20%) dan volume pemesanan Rp 6,95 triliun (47,84%) untuk T011T2.

Sedangkan dominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) untuk ST011T4 tercatat dengan jumlah investor 11.497 orang (60,14%) dan volume pemesanan Rp 2,67 triliun (48,5%).

Kemudian menurut jenis profesinya, baik ST011T2 maupun ST011T4 jumlah investor didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 34,1% dan 36,55%, sedangkan volume pemesanan didominasi wiraswasta masing-masing sebesar 34,25% dan 34,08%.

Jumlah investor milenial mendominasi dengan total investor sebesar 28.575 orang untuk ST011T2 dan 10.655 orang untuk ST011T4. Kontribusi investor milenial terus meningkat dibandingkan penerbitan ST010.

Selanjutnya, jumlah investor baru ST011T2 dan ST011T4 terhadap Surat Berharga Negara (SBN) ritel tercatat sebanyak 15.586 investor dengan total volume pemesanan Rp 2,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN ritel, jumlah investor baru sebesar 23.177 investor dengan total volume pemesanan Rp 4,7 triliun.

Dia menegaskan, penerbitan SBN ritel ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel, serta mendukung peralihan masyarakat dari budaya menabung (saving society) menjadi budaya berinvestasi (investment society).

Sementara penerbitan green sukuk ritel merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim karena hasil penerbitannya akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek ramah lingkungan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...