IMF Prediksi Ekonomi Global Naik 3,1% di 2024, Ditopang AS dan Cina

 Zahwa Madjid
31 Januari 2024, 13:13
IMF
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Pengerjaan persiapan perluasan apron sisi barat Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Kamis (3/5/2018). Kegiatan ini untuk menyambut penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

IMF memperkirakan, suku bunga acuan akan tetap dipertahankan oleh The Fed, bank sentral Eropa, dan Bank of England hingga paruh kedua tahun 2024, sebelum akhirnya menurun secara bertahap ketika inflasi mendekati target.

"Sementara bank sentral Jepang diperkirakan akan mempertahankan sikap akomodatif secara keseluruhan," tulis IMF.

Sri Mulyani Waspadai Ekonomi Global

Sebelumnya, bank dunia atau World Bank dalam Global Economic Prospect Januari 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi global melambat dari sebelumnya 3,0% pada 2022 menjadi 2,6% yoy pada 2023 dan kembali menurun menjadi 2,4% yoy pada 2024.

Berdasarkan data tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai ekonomi AS tumbuh cukup kuat di tahun 2023, namun terjadi peningkatan tekanan fiskal, khususnya beban pembayaran bunga utang serta rasio utang pemerintah menjadi risiko utama ke depan.

Selain itu, bendahara negara ini juga menyebut ekonomi Eropa masih lemah dan Cina cenderung melambat akibat berlanjutnya krisis sektor properti serta tekanan utang pada pemerintah provinsi.

Di sisi lain, tren penurunan inflasi global berlanjut, terutama di AS, sehingga menahan tekanan kenaikan suku bunga acuan The Fed serta yield US Treasury. Capital inflow ke emerging market kembali meningkat di akhir tahun 2023, termasuk ke Indonesia.

“Memasuki tahun 2024, berbagai risiko global perlu dicermati, seperti pelemahan ekonomi di sejumlah negara utama, meningkatnya tensi geopolitik dan fragmentasi global, serta meningkatnya tekanan fiskal di banyak negara,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta Selasa (30/1).

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...