Harga Beras di Tingkat Konsumen Naik hingga 20%, Tertinggi Sejak 2011

Ferrika Lukmana Sari
2 April 2024, 14:36
Petani merontokan padi varietas Kopyor saat panen raya padi di persawahan, Desa Gedongsari, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (19/4/2022). Perum Bulog menyatakan potensi penyerapan beras petani pada kuartal I tahun 2022 bisa mencapai 4,14 juta ton yan
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
Petani merontokan padi varietas Kopyor saat panen raya padi di persawahan, Desa Gedongsari, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (19/4/2022). Perum Bulog menyatakan potensi penyerapan beras petani pada kuartal I tahun 2022 bisa mencapai 4,14 juta ton yang merupakan jumlah ideal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

BPS mencatat, harga gabah kering giling di tingkat petani mencapai Rp 8.121 kg, atau turun 5,47% secara bulanan pada Maret 2024. Namun harga gabah giling tersebut naik 34,22% secara tahunan.

Sedangkan harga gabah kering panen di tingkat petani mencapao Rp 6.736 per kg, atau turun 7,24% secara bulanan pada Maret 2024. Namun harga gabah jenis ini justru naik 27,71% secara tahunan.

Pemerintah Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stabilitas harga dan pasokan beras menjelang hari raya idulfitri. Dengan menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga di tingkat konsumen akhir maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 53.000 per 5 kg.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut target penyaluran beras SPHP tahun 2024 sebanyak 1,2 juta ton di seluruh Indonesia. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

“Sesuai arahan Presiden, penyaluran SPHP Beras agar dioptimalkan hingga sebelum panen raya. Realisasi saat ini sudah mencapai lebih dari 550 ribu ton. Penyaluran juga dimasifkan termasuk di ritel-ritel modern untuk mengisi pasokan beras di masyarakat,” kata Arief dikutip dari Antara, Selasa (2/4).

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan terus menggenjot peningkatan produksi pangan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan mengoptimalkan lahan tadah hujan melalui pompanisasi yang mencapai luas lahan 1 juta hektar.

Kementan juga meningkatkan alokasi pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024. Hal itu untuk mendorong produksi pangan nasional agar meningkat dan menjaga pasokan pangan dari dalam negeri sehingga diharapkan stabilitas harga selalau terjaga.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...