Menakar Untung Rugi Jika BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%

Ferrika Lukmana Sari
24 April 2024, 10:00
suku bunga
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Button AI Summarize

Sejumlah ekonom mengungkapkan untung rugi jika Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%. Apalagi, kebijakan ini akan pengaruhi kondisi fiskal dan moneter Indonesia di tengah pelemahan rupiah serta konflik Timur Tengah

Head Of Fixed Income Research PT Sinarmas Sekuritas (SimInvest) Aryo Perbongso mengatakan, pemerintah dan Bank Indonesia menghadapi dilema dalam memilih antara kebijakan pro pertumbuhan dan menstabilkan biaya fiskal untuk mengelola nilai tukar rupiah.

"Mempertahankan BI Rate di tengah tantangan-tantangan ini dapat memberikan sinyal dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi, namun dapat menyebabkan peningkatan biaya fiskal,” kata Aryo dikutip dari Antara, Rabu (24/4).

Dengan nilai tukar saat ini, kemungkinan besar BI Rate masih dapat dipertahankan pada April 2024, mengingat siklus pembayaran dividen yang masih berjalan. "Dengan begitu, Kekhawatiran atas kenaikan BI Rate pada saat ini mungkin tak memberikan efektivitas signifikan," ujarnya.

Skenario yang dinilai memungkinkan bagi BI dan pemerintah untuk menstabilkan nilai rupiah adalah dengan mempertahankan BI Rate dan meningkatkan imbal hasil Surat Utang Negara (SBN).

“Dengan dipertahankannya BI Rate, berarti mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan menaikkan suku bunga, meskipun hal ini dapat menyebabkan peningkatan biaya fiskal APBN karena imbal hasil SBN yang lebih tinggi,” ucap Aryo.

Peluang Kenaikan Suku Bunga BI

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga yakin BI masih mempertahankan BI Rate pada level 6%. Namun jika Bank Indonesia menaikkan suku bunga, maka akan memberi dampak positif terhadap sektor keuangan di tanah air.

"Dampak positifnya adalah, tekanan dari faktor eksternal tersebut dapat mereda karena terjadi pelebaran positive spread dengan imbal hasil instrumen keuangan dari negara lain," kata dia.

Halaman:
Reporter: Antara, Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...