Insentif pajak muncul di tengah keinginan pemerintah untuk mendorong penjualan mobil listrik hingga ke 400 ribu unit  pada 2025. Angka ini sekitar 20% dari total penjualan mobil secara keseluruhan.

Andry Satrio Nugroho dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan, ada peluang-peluang penyalahgunaan insentif pajak mobil listrik. Diler mungkin akan menaikkan harga mobil listrik terlebih dahulu untuk meraih untung.

Di sisi lain, penjualan mobil listrik diperkirakan akan terus meningkat. Kondisi ini seiring dengan peningkatan pabrikan mobil listrik asing yang berinvestasi ke Indonesia. “Menurut saya, tidak ada urgensi untuk memberikan insentif tersebut,” kata kepala pusat kajian industri, perdagangan, dan investasi Indef itu pada Jumat (24/2).

Pemerintah telah menerapkan sejumlah insentif fiskal untuk mobil listrik. Misalnya, pembebasan bea masuk untuk impor kendaraan listrik dalam kondisi tidak utuh dan tidak lengkap (atau IKD) sejak Februari 2022. Mobil listrik juga bebas dari pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sejak Oktober 2021.

PELUNCURAN HYUNDAI IONIQ 5
Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 di IIMS 2023. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.)

Investasi pabrikan mobil listrik asing

Insentif pajak mobil listrik mirip dengan langkah pemerintah di negara-negara lain. Mulai 1 Januari 2023, Amerika Serikat menerapkan potongan pajak hingga US$ 7.500 bagi konsumen untuk membeli mobil listrik.

Namun, melansir VOA Indonesia, persyaratan untuk mendapat insentif itu rumit. Kriterianya terkait dengan di mana mobil dan baterai diproduksi. Sebagian mobil listrik buatan Kia, Hyundai dan Audi, tidak akan memenuhi syarat karena dibuat di luar Amerika Utara. 

Kembali ke Indonesia, Wuling Motors telah memproduksi Wuling Air ev di pabriknya di Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan yang bermarkas di Liuzhou, Cina, itu mulai memperkenalkan Wuling Air ev di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Exhibition, Kabupaten Tangerang, pada Agustus 2022.

Dalam catatan Gaikindo, Wuling Air ev tipe jarak jauh memimpin penjualan dari pabrik ke diler dengan 6.859 mobil pada 2022. Mobil kota ini mengalahkan crossover elektrik asal Korea Selatan, Hyundai Ioniq 5 Signature Extended, yang membukukan penjualan 1.517 mobil.

Peminat Wuling Air EV naik karena menawarkan harga yang lebih murah meskipun kapasitas kendaraan lebih kecil. Mobil ini dijual dengan harga mulai Rp 243 juta per unit. Sedangkan Hyundai Ioniq 5 sekitar Rp 748 juta per unit. 

Saat ini, pemerintah tengah berusaha membujuk pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla dan asal Tiongkok BYD Auto untuk berinvestasi ke Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi)  terlibat dalam negosiasi dengan pemimpin Tesla Elon Musk.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hari Seto menyebut, pemerintah bersedia untuk membebaskan bea masuk untuk impor mobil dalam kondisi utuh (atau CBU) sebagai insentif kepada Tesla jika ingin berinvestasi.

“Misal, mereka butuh waktu tiga tahun untuk bikin pabrik, maka kita kasih tiga tahun dia bisa impor CBU, tapi dengan syarat harus jadi pabriknya,” katanya pada 23 Februari 2023.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement