2 Referensi ceramah Ramadan Singkat Beserta Nama Penceramahnya

Tifani
Oleh Tifani
13 Maret 2023, 19:40
Ilustrasi Ceramah Ramadan Singkat Beserta Nama Penceramahnya
Freepik
Ilustrasi Ceramah Ramadan Singkat Beserta Nama Penceramahnya

Pertama, gembong-gembong setan dibelenggu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedua, semua pintu neraka (yang jumlahnya tujuh), semuanya ditutup oleh Allah Ta’ala dan tidak satupun pintu yang dibuka.

Ketiga, pintu surga yang jumlahnya delapan, semuanya dibuka, tidak ada satupun yang ditutup oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.Keempat, wahai orang yang berambisi dengan kebaikan, wahai para penggemar kebaikan, sambutlah datangnya Ramadan, berlombalah kalian di bulan ramadan, meraih kebaikan Ramadan. Wahai 

Para penggemar keburukan, pencari keburukan, hentikanlah, berhentilah, bertobatlah, dan jadikan Ramadhan titik balik anda untuk menjadi orang-orang yang baik. Kelima, dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, dan itu Allah adakan setiap malam.

Dua hadis ini tentu memberikan janji-janji yang sangat luar biasa, kepada orang-orang yang beriman, bagaimana dia tidak akan bergembira? Surga dibuka seluas-luasnya dan tidak ada yang ditutup oleh Allah Ta’ala. Neraka ditutup pintunya oleh Allah Ta’ala, dan tidak dibuka oleh Allah Ta’ala. 

Setan mereka dibelenggu Allah Ta’ala sehingga akan kebebasan mereka. Kemudian Allah membuka pintu rahmat seluas-luasnya, Allah mengadakan pembebasan dari neraka semenjak awal Ramadhan, sehingga setiap mukmin dia akan berharap besar dia termasuk di antara daftar orang-orang yang dibebaskan dari neraka jahanam.

Ini semuanya merupakan kabar gembira, sehingga seorang mukmin pasti gembira dengan datangnya bulan Ramadhan. Dan kegembiraan awal kebaikan kita, dan kemudian kita melangsungkan segala amaliah di bulan ramadhan.

Wa Shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa ala alihi wa Sallam.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

  • Ceramah Ramadan Singkat tentang Keistimewaan Bulan Ramadan Oleh Ustadz Aris Munandar

Panduan Puasa Ramadhan
Panduan Puasa Ramadhan (Pexels)

Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..

Satu hal yang tidak kita ragukan bahwasannya berjumpa dengan bulan Ramadan adalah nikmat yang besar, nikmat yang sangat mulia yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita. Dan kita tidak tahu, boleh jadi Ramadan ini adalah Ramadan terakhir kita.

Oleh karena itu maka menjadi keharusan kita, menjadi kewajiban kita seorang Muslim yang menyadari hal ini untuk meningkatkan kesungguhan kita dalam mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai macam ibadah dan amal shalih. Dan diantara hal yang menunjukkan istimewanya bulan Ramadan dan bahwasannya dia adalah tamu yang agung.

Tamu yang mulia dan nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah mengisi Ramadhan dengan baik, dengan puasa yang berkualitas, itu bisa menyebabkan seseorang mendapatkan pahala yang bisa menyaingi pahala yang didapatkan oleh orang yang mati syahid.

Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasannya orang yang gugur di medan jihad adalah orang yang sangat besar ganjarannya, seorang yang sangat mulia kedudukannya disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Namun, orang yang matinya tidak mati syahid bisa mendapatkan pahala yang menyayangi atau bahkan lebih unggul daripada pahalanya orang yang mati syahid dan diantara sebabnya adalah ketika dia mengisi Ramadhan dengan baik. Ramadhannya adalah Ramadhan yang berkualitas.

Sebagaimana dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dan hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani, di riwayat tersebut diceritakan bahwa di masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terdapat tiga orang yang berkawan. Dua diantaranya gugur sebagai syahid di medan jihad. Kemudian setahun setelah itu yang ketiga meninggal dunia.

Ternyata setelah kemudian tiga orang tadi meninggal dunia, ada salah satu Sahabat yang melihat dalam mimpi bahwasanya orang yang ketiga, yang matinya di atas kasur, tidak mati sebagai syahid, kedudukannya di akhirat malah lebih dulu masuk surga dibandingkan dua kawannya yang gugur sebagai syahid. 

Satu hal yang mengherankan. Dan ini pun juga telah mengharamkan para Sahabat. Maka para Sahabat pun datang menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menceritakan hal ini. Maka lihat apa komentar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Nabi katakan:

“Bukankah orang yang ketiga itu umurnya lebih panjang satu tahun? Dengan tambahan umur satu tahun itu dia berjumpa Ramadhan tahun selanjutnya”

“Dan dia berpuasa dengan baik dengan puasa yang berkualitas di Ramadhan tersebut, dan dia telah selama satu tahun mengerjakan shalat sekian ribu rakaat jumlahnya”

“Maka diantara keduanya (antara yang mati belakangan yang meninggal belakang dengan yang duluan) terdapat jarak yang lebih jauh daripada antara langit dan bumi.”

Allahu Akbar.. Satu fadhilah yang sangat luar biasa..

Ada satu Sahabat yang meninggal dunia di atas kasur, di atas tempat tidurnya, namun dia mendapatkan kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada dua kawannya yang mati sebagai syahid dengan jarak antara langit dan bumi.

Apa sebabnya?

Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karena dia umurnya lebih panjang satu tahun. Pada saat itu dia berpuasa Ramadhan dan puasanya adalah puasa yang berkualitas dan tentu selama satu tahun tersebut dan mengerjakan sekian banyak shalat fardu dan shalat-shalat sunnah. 

Karena itulah jarak antara dia dengan dua kawannya adalah jarak antara langit dan bumi. Hal ini menunjukkan betapa mulianya tamu Ramadan. 

Betapa dia adalah nikmat besar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita. Dan sungguh celaka, dan sungguh siallah orang yang ceroboh ketika dia berjumpa dengan Ramadan dan tidak bisa mengisi Ramadan secara baik, tidak bisa mengisi Ramadan dengan maksimal. 

Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat memalukan. Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat tragis dan menyedihkan. Maka mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kepada kita hidayah-Nya dan menuntun langkah-langkah kaki kita sehingga kita menjadi orang-orang yang sukses di bulan Ramadan dan kita keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...