8 Ciri-ciri Stunting pada Anak yang Patut Diwaspadai Orang Tua
4. Berat Badan Berkurang
Kekurangan gizi tentu membuat berat badan anak susah naik dan mudah turun. Tinggi badan yang normal pun sulit dicapai, bila hal ini terjadi pada anak, waspadai gejala stunting.
Berat badan yang tidak bertambah atau malah menurun juga termasuk stunting. Gejala ini biasanya disebabkan oleh kalori yang terbakar dengan mudah, tidak menyantap makanan sehat, atau rendahnya metabolisme tubuh.
Akibatnya, anak mudah sakit dan keterlambatan masa pubertas bagi perempuan.
5. Gangguan Endokrin
Anak stunting bisa mengalami gangguan sistem endokrin tubuh yang mempengaruhi metabolisme lemak. Hal tersebut dapat membuat anak stunting cenderung lebih mudah gemuk akibat metabolisme lemak yang terganggu.
6. Wajah Anak Terlihat Lebih Muda dari Anak Seusianya
Pada anak yang mengalami stunting, wajahnya terlihat lebih muda dibandingkan anak seusianya. Ciri-ciri anak stunting yang satu ini terjadi akibat pertumbuhan anak yang lebih lambat, sehingga ia terlihat lebih muda.
7. Anak Lebih Pendiam atau Sangat Pemalu
Seiring waktu, gangguan neurologis menurunkan fungsi memori dan fokus anak ketika belajar. Tidak jarang sulit konsentrasi juga berpengaruh pada cara berkomunikasi.
Anak berumur 8-10 tahun pengidap stunting tampak lebih pendiam dan pemalu, sehingga tak banyak interaksi yang ia lakukan dengan lingkungan di sekitarnya.
8. Pertumbuhan Gigi Terlambat
Ciri-ciri stunting pada anak selanjutnya adalah tumbuh kembang cenderung melambat. Hal ini juga mencakup pertumbuhan giginya yang akan lebih lambat dibandingkan anak seusianya.
Cara Mengobati Stunting
Cara mengatasi stunting dapat meliputi pengobatan penyakit penyebabnya, perbaikan nutrisi, pemberian suplemen, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi stunting pada anak.
- Mengobati penyakit yang mendasarinya, misalnya memberikan obat-obatan anti tuberkulosis bila anak menderita TBC
- Memberikan nutrisi tambahan, berupa makanan yang kaya protein hewani, lemak, dan kalori
- Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, dan yodium
- Menyarankan keluarga untuk memperbaiki sanitasi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), guna mencapai keluarga yang sehat