Mengetahui Penyebab Banjir dan Dampaknya bagi Manusia
f. Air Pasang
Air pasang dapat menghambat aliran sungai ke laut. Apabila banjir bersamaan dengan air pasang, maka muka air banjir di penambang sungai akan semakin besar.
2. Penyebab Banjir: Aktivitas Manusia
Mengutip Cicilia Laurentia dkk pada buku Konservasi Tanah dan Air (2008), berikut aktivitas manusia yang menjadi penyebab banjir:
a. Perubahaan kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi debit aliran air pada sungai.
b. Membuang sampah ke sungai dan menyebabkan sistem drainase atau sungai tersumbat. Kegiatan ini bisa membuat air meluap dan berimbas banjir.
c. Pemukiman kumuh di kawasan aliran sungai atau drainase yang menghambat daya air.
d. Bendungan air berbentuk pilar atau jembatan yang bisa meningkatkan elevasi permukaan air. Diketahui bahwa hal ini merupakan efek aliran balik yang menimbulkan air sungai meluap
e. Tindakan pengendalian banjir yang tidak tepat sasaran. Hal ini mengacu pada saran yang dibuat namun tidak dipertimbangkan. Contohnya tanggul yang tidak disesuaikan dengan volume air sehingga rentan jebol.
Dampak Banjir
1. Kerugian ekonomi
Dampak banjir juga merambah bidang ekonomi. Pasalnya, banjir bisa menyebabkan kerusakan rumah dan barang-barang di dalamnya.
Banjir dapat menghambat kegiatan manusia. Tak terkecuali bekerja untuk mencari penghasilan.
2. Masalah air bersih
Penyebab banjir yang paling umum adalah pencemaran lingkungan seperti sampah dan limbah. Hal ini juga berdampak buruk terhadap kebersihan air.
Banjir sangat rentan mencemari air bersih. Hal ini membuat ketersediaannya menipis. Tak jarang di sejumlah daerah, kita harus membayar lebih untuk mendapatkannya.
3. Masalah kesehatan
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, pencemaran air juga akan berdampak terhadap masalah kesehatan. Air yang kotor menyebabkan penyakit rentan mewabah.
Terlebih anak-anak dan orang lanjut usia. Contoh penyakit akibat air kotor adalah muntaber, demam berdarah, malaria, dan lain sebagainya.
Demikian pembahasan tentang penyebab banjir dan dampaknya. Tingkat bahaya bencana alam ini dapat diukur dari volume air dan dampaknya terhadap lingkungan mau pun masyarakat.