Mencermati Perbedaan Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
Ideologi terbuka sering kali dianggap sebagai fondasi bagi sistem politik demokratis yang inklusif dan dinamis. Meskipun demikian, implementasi nilai-nilai ini dalam prakteknya sering kali memerlukan upaya dan komitmen yang berkelanjutan dalam membangun masyarakat yang terbuka dan inklusif.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah konsep yang menekankan pada kontrol, otoritarianisme, dan penolakan terhadap perubahan atau pluralisme. Ideologi ini cenderung menunjukkan keengganan terhadap ide-ide baru, pengaruh asing, dan pandangan yang bertentangan dengan pemerintah atau kelompok yang berkuasa. Beberapa ciri khas dari ideologi tertutup, antara lain:
Kontrol Kebijakan
Ideologi tertutup menekankan kontrol yang ketat atas kebijakan politik, ekonomi, dan sosial. Pemerintah atau kelompok yang berkuasa cenderung memegang kendali atas berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Pembatasan Kebebasan Berpendapat
Ideologi ini cenderung membatasi kebebasan berpendapat dan menekan oposisi politik serta kritik terhadap pemerintah atau kelompok yang berkuasa.
Otoritarianisme
Ideologi tertutup sering kali terkait dengan pemerintahan otoriter atau totaliter yang menekankan kontrol yang ketat, kepatuhan, dan ketaatan terhadap otoritas yang ada.
Konservatisme Sosial
Ideologi ini cenderung mempertahankan status quo sosial dan menolak perubahan yang dianggap mengganggu nilai-nilai tradisional atau struktur sosial yang ada.
Isolasionisme
Ideologi tertutup cenderung mengisolasi diri dari pengaruh asing dan membatasi akses terhadap ide-ide atau budaya dari luar. Hal ini bisa tercermin dalam kebijakan proteksionis atau xenofobia.
Propaganda dan Kontrol Informasi
Pemerintah atau kelompok yang menganut ideologi tertutup cenderung menggunakan propaganda dan kontrol informasi untuk mempengaruhi opini publik dan mempertahankan kekuasaan mereka.
Kurangnya Transparansi
Pemerintahan dalam ideologi tertutup cenderung kurang transparan dalam pengambilan keputusan dan kurang memperhatikan pertanggungjawaban kepada masyarakat.
Ideologi tertutup sering dihubungkan dengan sistem politik otoriter seperti monarki absolut, diktatorisme, atau rezim militer yang menekankan kontrol yang ketat dan pembatasan terhadap kebebasan individu. Meskipun demikian, ideologi tertutup juga dapat ditemukan dalam berbagai konteks politik dan budaya yang lebih luas, termasuk dalam gerakan ekstremis dan oposisi terhadap demokrasi liberal.