Menikmati Gaya Art Deco Hotel Savoy Homann, Saksi Sejarah Kota Bandung
“Konsep kami ke depannya, hotel lama juga bisa didatangi dan nyaman buat para milenial,” kata Ricky.
Persinggahan Delegasi KAA
Hotel Savoy Homann memiliki peran dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) pertama di Bandung pada 1955. Hotel ini menjadi persinggahan beberapa tamu konferensi, salah satunya Perdana Menteri India pertama Jawaharlal Nehru.
Nehru menginap di kamar Homann suite nomor 144 yang terletak di lantai pertama. Begitu memasuki kamar ini, Katadata.co.id disambut dengan ruang tamu, berisi dua sofa dan meja kecil. Foto Nehru saat perhelatan KAA pun dipasang di ruang tamu.
Tidak hanya itu, sebuah sitar yang tersimpan dalam kotak kaca juga dipajang dalam kamar tersebut. Sitar yang berasal dari India merupakan tanda negara asal dari tamu yang menginap di kamar 144.
Homann suite punya dua kamar tidur. Dulu, kamar tidur pertama biasanya digunakan para ajudan, sedangkan kamar tidur kedua yang lebih besar diperuntukkan para tamu kenegaraan. Lalu, di antara dua kamar tidur tersebut, ada ruang keluarga dan meja makan untuk menonton televisi, makan bersama, atau sekadar bercengkerama.
Selain Nehru, Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Tiongkok Zhou Enlai turut singgah di Hotel Savoy Homann selama penyelenggaraan KAA. Mereka masing-masing menempati kamar Homann suite nomor 244 dan 344 dengan fasilitas serupa.
Sebagai informasi, setiap lantai hotel hanya ada satu kamar jenis Homann suite. Sehingga, totalnya ada tiga kamar di hotel ini.
Berbeda dengan lobi dan restoran di lantai bawah, kamar Homann suite memiliki desain interior yang belum berubah dari masa lampau. Ornamen kayu dan warna cokelat pun dominan menghiasi kamar-kamar tersebut.
Peninggalan KAA lainnya yang bisa ditemukan di hotel bintang empat ini adalah Buku Emas (Golden Book), yang tersimpan dalam kotak kaca di area lobi hotel. Buku ini merupakan buku tamu berisi tanda tangan para delegasi yang hadir dalam KAA dan tamu-tamu penting yang pernah menginap di Hotel Savoy Homann.