Saham-saham emiten sawit terperosok seiring dengan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil atau CPO yang jatuh. Salah satu penyebabnya karena faktor El Nino.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi kinerja keuangan emiten CPO akan mendapatkan dukungan dari naiknya harga minyak sawit. Mirae menjagokan saham AALI, LSIP hingga NSSS.
Astra Agro Lestari (AALI) akan membagikan dividen tunai senilai Rp 404 per saham. Nilai ini termasuk dividen interims senilai Rp 85 per saham yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2022.
Laba Astra Agro yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,72 triliun turun 12,41% dibandingkan periode yang sama 2021 Rp 1,97 triliun.
Astra Agro mengatakan Nestle dan P&G bukan pembeli langsung minyak sawit mereka. Perusahaan juga menyatakan isu lingkungan merupakan masalah lama yang terus diungkit.
Astra Agro akan berfokus pada digitalisasi dengan mengadopsi teknologi digital dalam proses dan tahapan perawatan dan pemeliharaan kebun, maupun infrastruktur.
Astra Agro menerapkan prinsip usaha berkelanjutan, salah satunya dengan cara menelusuri sumber-sumber bahan baku dari tingkat pabrik hingga ke tingkat kebun.
Astra Agro mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 24,32 triliun sepanjang 2021 atau naik 29,32% dari pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 18,80 triliun, sebagian besar dari produk minyak sawit mentah.