Pendanaan jumbo ke startup meningkat, di saat investasi keseluruhan menurun. Startup kesehatan, khususnya bioteknologi dilirik investor, meski AI tengah naik daun.
Investor mengakui setelah ledakan investasi pada 2021-2022, pendanaan startup cenderung melandai. Investor pilih fokus pada pendanaan startup yang bisa memenuhi kebutuhan pasar
Startup pendidikan yang disuntik oleh pendiri Bukalapak yakni Smartick akan menghadirkan konsep belajar matematika yang dikembangkan di Amerika dan Spanyol ke Indonesia pada akhir tahun inil.
Unilever dan Pemerintah Inggris memberikan dana hibah kepada tiga startup Indonesia yang berfokus mengurangi emisi karbon hingga menyediakan layanana kesehatan di perdesaan.
Ada dua sektor startup yang mampu lewati tech winter yang berjalan sejak tahun lalu. Dua sektor ini yakni pertanian dan perikanan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi.
Nilai valuasi Open AI bisa mencapai US$ 150 miliar atau setara Rp 2.310 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.400 per dolar AS usai penggalanan dana berhasil.
Modal ventura di bawah Sinar Mas Land yakni Living Lab Ventures mengubah fokus investasi dari sektor digital menjadi kesehatan dan pendidikan. Selain itu, tidak hanya berfokus pada startup.
Living Lab Ventures atau LLV, bekerja sama dengan Pemerintah New South Wales membentuk program International Landing Pad untuk menarik investasi global ke startup Indonesia.
Investor cenderung lebih ingin menanamkan dana ke startup early stage alias tahap awal dibanding later stage yakni sudah di tahap menghasilkan keuntungan.