Berita Bioenergi Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia memprediksi pengembangan biodiesel di Indonesia akan berhenti di B50 atau campuran 50 persen minyak kelapa sawit.

Kelapa yang digunakan untuk bioavtur merupakan kategori reject, yang jumlahnya berkisar 20-30 persen pada setiap pohonnya.

Evita mengusulkan adanya penegasan regulasi terkait penggunakan bioenergi untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Forest Watch Indonesia (FWI) menilai bioenergi merupakan bagian dari bisnis yang justru akan menjadi pemicu deforestasi baru dalam transisi energi.

Bioenergi merupakan kontributor terbesar dari bauran EBT di Indonesia.

Pemerintah masih mengkaji penerapan biodiesel 40 persen atau B40 dari sebelumnya B35.

Ekspor biodiesel Indonesia ke Uni Eropa turun 70 persen setelah kawasan tersebut menerapkan European Union Deforestation Regulation (EUDR) mulai tahun lalu.

Bioenergi

Pertamina mendukung Indonesia menjadi pionir pengembang bioenergi sebagai sumber EBT global.

Menurut para peneliti Trend Asia, implementasi bioenergi yang ada selama ini dilakukan hanyalah solusi palsu.

Berikut perbedaan program Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD di bidang bioenergi.

Pertamina melakukan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)  Sekolah Energi Berdikari, untuk mendukung pemerintah dalam upaya menangani perubahan iklim.

Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersama JGC Holdings Corporation (JGC) Osaka Gas Co., Ltd dan Inpex Corporation tengah mengkaji komersialisasi biomethene.

Petronas dan Dewan Sawit Malaysia bekerja sama mengembangkan bahan bakar hijau penerbangan dari limbah minyak kelapa sawit.