Nilai tukar rupiah terus menunjukkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat. Pada perdagangan hari ini, Rabu (17/4) rupiah melemah 0,28% ke level Rp 16.220 per dolar AS.
BI telah menyiapkan tiga langkah intervensi untuk memulihkan nilai tukar rupiah yang terus melemah. Pada perdagangan Selasa (16/4), rupiah ditutup merosot 2,07% menjadi Rp 16.176 per dolar AS.
Sejumlah ekonom memperkirakan, konflik Israel - Iran akan berdampak terhadap kinerja ekonomi nasional pada tahun ini, terutama berisiko mendorong lonjakan inflasi hingga pelemahan nilai tukar rupiah.
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi melemah usai libur lebaran pada perdagangan Selasa (16/4). Sejumlah faktor akan mendorong pelemahan bursa saham hari ini.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan membuat cicilan utang pemerintah membengkak. Sebab, utang luar negeri pemerintah berdenominasi valuta asing (valas) seperti dolar.
Rupiah kembali menguat terhadap dolar karena data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan pasar. Namun rupiah masih tetap berpeluang melemah pada hari ini.
Kenaikan suku bunga bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan tidak akan berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Sebab, pergerakan nilai tukar masih dipengaruhi oleh dolar AS.