PGN Fokus Tingkatkan Nilai dari Sinergi Holding BUMN Energi

Anggita Rezki Amelia
2 Agustus 2016, 14:25
Perusahaan Gas Negara (PGN)
Donang Wahyu|KATADATA

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyerahkan keputusan pembentukan induk usaha (holding) BUMN sektor energi kepada pemerintah sebagai pemegang saham utamanya. Pihak manajemen perusahaan pelat merah ini memilih fokus untuk meningkatkan nilai perusahaan dari sinergi di antara perusahaan BUMN tersebut.

Direktur Strategis dan Bisnis Development PGN Wahid Sutopo mengatakan, pihaknya tengah melihat berbagai peluang sinergi yang dapat dikembangkan dari pembentukan induk usaha tersebut. Terutama, pengembangan pengelolaan gas di bawah satu entitas bisnis.

Advertisement

Penyebabnya, selama ini ada dua perusahaan BUMN yang khusus bergerak di bisnis gas. Selain PGN, ada Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakanm anak usaha PT Pertamina (Persero). Ke depan, melalui pembentukan holding BUMN, pemerintah berencana menggabungkan PGN dengan Pertagas yang kemudian bernaung di bawah Pertamina sebagai induk usahanya.

Menurut Wahid, manajemen PGN saat ini fokus melihat peluang koordinasi bersama Pertagas dalam pembangunan infrastruktur gas. “Jadi pengelolaan gas bumi akan lebih efisien dalam satu entitas,” katanya di Jakarta, Senin (1/8).

(Baca: Holding BUMN Energi Tunggu Restu Pemegang Saham PGN)

Sebelumnya, Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan, holding ini bisa menghindari duplikasi investasi pipa antara Pertamina dan PGN. Dana investasi yang bisa dihemat sampai US$ 1 miliar dalam lima tahun ke depan.

Arief menambahkan, kehadiran holding dapat mengoptimalkan aset yang dimiliki oleh kedua BUMN tersebut. Salah satu contohnya adalah penggunaan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) milik PGN.

Di samping itu, ada sinergi operasi di luar sumber daya manusia. Yakni dengan mengoptimalkan pipa transmisi yang dimiliki oleh Pertagas dan pipa distribusi gas yang dimiliki PGN.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement