Persetujuan PoD Blok Masela Mundur, Jadwal Produksi Bisa Terganggu

Image title
Oleh Verda Nano Setiawan - Febrina Ratna Iskana
28 Juni 2019, 21:51
blok masela, inpex corporation, presiden jokowi, skk migas, produksi migas
SKK Migas
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Presiden Direktur Inpex Indonesia Shunichiro Sugaya menandatangani Head of Agreement (HOA) Pengembangan Blok Masela disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko, dan CEO dan Presiden Direktur Inpex Corporation Takayuki Ueda di Jepang pada Minggu (16/6).

"Jika memang begini, saya kira Presiden harus segera bertindak dalam penyelesaian POD Blok Masela ini, walaupun seharusnya cukup sampai tingkatan Menteri ESDM saja," kata Mamit.

Pasalnya, Mamit khawatir jika nantinya ada tarik ulur kepentingan politik dibalik mundurnya persetujuan PoD Blok Masela. Sehingga membuat proses proyek pengembangan Blok Masela terus molor.

"Harusnya semua bicara profesionalisme karena ini menyangkut investasi yang besar dan juga penerimaan negara yang besar ke depannya. Jika karena kepentingan politik jadi terganggu, saya kira ini sangat tidak baik untuk iklim investasi kita kedepannya," ujar Mamit.

Operator Blok Masela, Inpex Corporation, pun hanya bisa berharap revisi PoD Blok Masela segera ditandatangani Pemerintah. "Kami berharap persetujuan dari Pemerintah Indonesia secara tepat waktu untuk revisi POD tersebut," ujar Iwan saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (27/6).

Inpex Corporatioan telah mengajukan revisi PoD Blok Masela kepada pemerintah pada Kamis (20/6). Pengembangan proyek lapangan gas di Laut Arafura ini akan menggunakan skema kilang LNG darat.

Inpex ingin segera memulai pengembangan Blok Masela sehingga bisa berproduksi sesuai target pada 2027. Nantinya, Blok Masela akan menghasilkan LNG sebanyak 9,5 MTPA dan gas pipa sebesar 150 MMCFD.

(Baca: SKK Migas Minta KPK Awasi Biaya Pengembangan Blok Masela)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...