PNBP Sektor Tambang Capai Rp 49,7 Triliun Disokong Harga Batu Bara

Image title
26 Oktober 2021, 16:53
pnbp minerba, harga batu bara, kementerian esdm
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.
Harga batu bara sempat melambung hingga mencapai US$ 269 per ton, meski kini harganya turun menjadi US$ 231 per ton.

Ketua Umum Asosiasi Pemasok Batu Bara dan Energi Indonesia (Aspebindo) Anggawira mengatakan kenaikan harga batu bara akan mendongkrak PNBP yang dapat diinvestasikan kembali untuk pembangunan ketahanan energi di dalam negeri.

Sebab, Indonesia memiliki varian terhadap sumber daya energi, sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal, terutama gas bumi. "Soal DMO batu bara di dalam negeri tak hanya dengan menaikkan capping, ada bentuk insentif lainnya sehingga kepastian suplai dalam negeri terjaga," katanya kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu (18/10).

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai kenaikan harga batu bara telah dilihat pemerintah ketika Kementerian ESDM beberapa waktu lalu memutuskan untuk menambah kuota produksi batu bara tahun ini sebesar 75 juta ton menjadi 625 juta ton. Kuota produksi batu bara tahun ini awalnya ditetapkan sebesar 550 juta ton.

Hanya saja, sejauh ini dari target produksi batu bara untuk kebutuhan ekspor sebesar 487,5 juta ton. Realisasinya hingga kini baru mencapai 232,90 juta ton. "Jadi masih jauh dari target yang ditetapkan. Jadi ini benar benar harus dioptimalkan. Momentum ini tidak mungkin datang terus menerus," katanya.

Apalagi hubungan Cina dengan Australia yang kurang mesra saat ini imbas perang dagang keduanya, menjadi peluang untuk RI meraih pendapatan sebesar-besarnya. Meski begitu, Mamit berpesan agar kegiatan eksplorasi di sektor batu bara tidak dilupakan.

"Jangan sampai hanya digenjot di akhir kita kekurangan batu bara yang akhirnya menurut saya optimalisasi boleh dilakukan, saya kira dengan pemanfaatan gas alam juga. Kegiatan eksplorasi untuk batu bara juga dilakukan," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...