Ancaman Putin Jadi Kenyataan, Rusia Setop Aliran Gas ke 2 Negara Eropa

Happy Fajrian
27 April 2022, 13:08
rusia, putin, gas, bulgaria, polandia, eropa, uni eropa,
Pixabay/DimitroSevastopo
Ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin menhentikan pasokan gas ke Eropa jika tidak dibayar dengan rubel menjadi kenyataan.

Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa menekankan bahwa Polandia siap menghadapi situasi seperti itu setelah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengurangi ketergantungannya pada sumber energi Rusia.

Dia mengatakan negara itu telah secara efektif independen dalam hal gas Rusia selama beberapa waktu. “Tidak akan ada kekurangan gas di rumah-rumah Polandia,” kata Moskwa melalui akun twitternya @moskwa_anna.

"Strategi diversifikasi yang tepat yang telah kami perkenalkan memungkinkan kami untuk merasa aman dalam situasi ini," katanya dalam sebuah konferensi pers.

Polandia telah mengupayakan untuk lepas dari energi Rusia sejak tahun 1990-an dan sudah berada di jalur untuk mengakhiri ketergantungannya pada gas Rusia tahun ini. Negara ini juga baru saja menghentikan impor batu bara dari Rusia.

Untuk mengganti pasokan gas yang hilang dari Rusia, Polandia mengatakan dapat memperoleh gas melalui dua hubungan dengan Jerman termasuk aliran balik pada pipa Yamal, hubungan dengan Lithuania dengan kapasitas 2,5 bcm per tahun yang akan dibuka pada 1 Mei.

Serta melalui interkonektor dengan Republik Ceko hingga 1,5 bcm. Adapun kekurangan sebesar 5-6 bcm lainnya dapat dikirimkan melalui tautan dengan Slovakia yang akan dibuka akhir tahun ini.

Selain itu, PGNiG dapat mengimpor hingga 6 bcm per tahun melalui terminal LNG di Swinoujscie di Laut Baltik, dan memproduksi lebih dari 3 bcm gas per tahun secara lokal di Polandia. Pada bulan Oktober, sebuah pipa yang memungkinkan hingga 10 bcm gas per tahun mengalir antara Polandia dan Norwegia, akan dibuka.

Pejabat pemerintah mengatakan penyimpanan gas Polandia sebesar 3,5 bcm adalah 76% penuh dan tidak perlu memotong pasokan ke pelanggan untuk mengatasi penghentian pasokan Gazprom.

Analis di bank investasi Jefferies mengatakan cut-off warning meningkatkan risiko terminasi dini lainnya untuk kontrak Eropa lainnya yang akan berakhir pada akhir tahun, sebesar hampir 12 bcm per tahun.

Tom Marzec-Manser, kepala analisis gas di perusahaan intelijen data ICIS, mengatakan bahwa ini adalah tembakan peringatan yang bersifat seismik oleh Rusia.

“Polandia memiliki sikap anti-Rusia dan anti-Gazprom selama beberapa tahun, namun Bulgaria tidak, jadi melihat aliran gas Bulgaria juga diputus merupakan perkembangan tersendiri,” ujarnya.

Hanya beberapa pembeli gas Rusia, seperti Hungaria, dan Uniper, importir utama Jerman untuk gas Rusia, yang mengatakan akan mungkin untuk membayar pasokan masa depan di bawah skema yang diumumkan oleh Moskow tanpa melanggar sanksi Uni Eropa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...