Puji Pemangkasan Produksi OPEC+, Rusia: AS Kacaukan Pasar Energi Dunia

Happy Fajrian
10 Oktober 2022, 12:34
minyak, harga minyak, rusia, opec,
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Rig atau alat pengeboran minyak.

"Saya pikir keputusan OPEC tidak membantu dan tidak bijaksana, tidak pasti apa dampaknya, tetapi tentu saja, itu adalah sesuatu yang bagi saya tampaknya tidak tepat dalam situasi yang kita hadapi," kata Yellen, seperti dikutip dari Financial Time.

Merespons pernyataan tersebut, Peskov mengatakan bahwa Amerika mulai kehilangan ketenangannya atas keputusan OPEC dan bahkan mencoba untuk mendorong lebih banyak pelepasan cadangannya ke pasar.

“Mereka mencoba memanipulasi dengan cadangan minyak mereka dengan melemparkan volume tambahan ke pasar. Permainan seperti itu tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik,” kata Peskov.

Harga minyak melonjak sekitar 4% ke level tertinggi lima minggu terakhir pada akhir pekan lalu. Harga minyak terdongkrak oleh keputusan OPEC+ pekan lalu untuk memangkas pasokan minyak terbesar sejak 2020 meskipun ada kekhawatiran resesi dan kenaikan suku bunga.

Minyak menguat untuk hari kelima berturut-turut bahkan saat dolar AS juga menguat. Dolar AS yang menguat biasanya menekan permintaan minyak karena pembeli dengan mata uang denominasi di luar dolar AS harus membeli minyak dengan harga lebih mahal.

Harga minyak Brent naik US$ 3,50 atau 3,7% menjadi US$ 97,92 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$ 4,19 atau 4,7% menjadi berakhir US$ 92,64.

Ini adalah penutupan tertinggi harga minyak Brent sejak 30 Agustus dan WTI sejak 29 Agustus. Lonjakan harga mendorong kedua benchmark ke wilayah overbought secara teknis untuk pertama kalinya sejak Agustus untuk Brent dan Juni untuk WTI.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...