ESDM Hitung Harga Pertamax Naik Rp 237/Liter Jika Dicampur Bioetanol
Kementerian ESDM menghitung harga Pertamax akan naik Rp 237 per liter jika dicampur dengan bioetanol 5% atau E5. Pemerintah akan mulai mencampur bensin dengan bioetanol tahun ini sebagai upaya untuk menekan impor BBM dan menurunkan emisi karbon.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, menyampaikan bahwa pencampuran etanol kepada BBM Pertamax bakal mengerek harga jual bensin beroktan 92 tersebut.
"Untuk perkiraan harga jual pertamax E5, ada penambahan biaya dibandingkan Pertamax sekitar Rp 237 per liter," kata Dadan kepada Katadata.co.id, melalui pesan singkat WhatsApp pada Rabu (1/3).
Selain itu, kata Dadan, program E5 juga meningkatkan angka oktan Pertamax menjadi di atas 92. Penambahan 1% bioetanol ke dalam bensin dapat meningkatkan oktan sekitar 0,2-0,3 angka oktan. "Maka penambahan bioetanol 5% dapat meningkatkan oktan sekitar 1 sampai 1,5 dari oktan normal Pertamax" ujar Dadan.
Dadan menjelaskan bahwa bioetanol bisa menjadi bahan campuran bagi seluruh bahan bakar jenis bensin seperti Pertalite, Pertamax hingga Pertamax Turbo.
Namun pemerintah mengerucutkan sasaran uji coba campuran bioetanol dengan Pertamax. Dadan mengatakan bahwa pencampuran dengan Pertamax lebih ekonomis dibandingkan dengan Pertalite. Pasalnya harga Pertamax dan bioetanol relatif sama, yakni di kisaran Rp 12.000-13.000 per liter.
Sehingga, implementasinya dinilai bisa menciptakan stabilitas harga yang lebih ekonomis saat kebijakan ini diterapkan secara luas. "Sekarang kami melihatnya ke Pertamax supaya implementasinya lebih cepat," kata Dadan saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Senin (20/2).