Pertamina-Chevron Bekerja Sama Wujudkan Komitmen Pemanfaatan Karbon
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen penuh dalam mengembangkan bisnis rendah karbon melalui proyek CCS/CCUS. Langkah ini menjadi salah satu kunci untuk mempercepat dekabonisasi. Penerapan teknologi CCS/CCUS merupakan upaya Pertamina beradaptasi menyambut transisi energi.
“Proyek CCS/CCUS sangat strategis, karena potensi penyimpanan karbon Indonesia besar. Menjadikan Indonesia sangat potensial untuk menjadi pusat CCS atau pusat penangkap dan penyimpan karbon di Asia Tenggara,” ujar Nicke melalui keterangan pers, Selasa (14/11).
Menurutnya, upaya pemanfaatan karbon sekarang ini pun relevan dengan pemanfaatan minyak dan gas bumi (migas) yang tetap dibutuhkan hingga nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) 2060.
“Penggunaan energi fosil di Indonesia tetap dominan, artinya kita masih menghasilkan emisi yang besar. Oleh karena itu, penting untuk serius pada teknologi CCS/CCUS," ucap Nicke.
Saat ini, Pertamina berkolaborasi dengan Chevron dalam pengembangan proyek CCS Hub di Kalimantan Timur. Infrastruktur ini mengintegrasikan area penghasil emisi di Klaster Industri Balikpapan dan Bontang.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung kepada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.