Kaleidoskop 2023: Tragedi Plumpang hingga Kelanjutan Proyek Masela

Happy Fajrian
30 Desember 2023, 13:02
kaleidoskop 2023, blok masela, depo bbm plumpang, kebakaran depo pertamina plumpang, cadangan migas, harga minyak, harga batu bara,
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Sekitar pukul 20.11 WIB terjadi kebakaran di depot bahan bakar. Menurut juru bicara Pertamina dan kemudian dikonfirmasi lagi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, api berasal dari pipa penerima Pertamax dari Kilang Balongan.

Kebakaran diduga disebabkan oleh sambaran petir menuju pipa yang diduga mengalami kebocoran, karena saat kejadian terjadi hujan yang disertai dengan petir. Penduduk lokal mendengar beberapa kali ledakan, ledakan tersebut bahkan terdengar sampai jarak 500 meter dari lokasi kejadian.

Sebanyak 33 orang tewas akibat kejadian ini dan puluhan lainnya luka-luka. Ratusan warga mengungsi setelah rumah mereka terbakar. Ada dua RW dan empat RT yang terdampak oleh kebakaran ini.

DAMPAK KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANG
DAMPAK KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANG (Katadata/Muhamad Fajar Riyandanu)

Larangan Ekspor Mineral Mentah Berlaku 10 Juni 2023

Pemerintah melalui Kementerian ESDM memastikan penghentian ekspor mineral mentah berjalan sesuai jadwal mulai 10 Juni 2023. Namun larangan ekspor ini tidak berlaku bagi lima perusahaan yang telah mendapatkan relaksasi hingga pertengahan 2024.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan kelima perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya yaitu realisasi investasi fasilitas pemurnian atau smelter, yakni untuk komoditas tembaga, besi, timbal, seng, dan lumpur anoda hasil pemurnian tembaga.

“Kalau tidak salah ada lima perusahaan yang memenuhi persyaratan. Kami punya datanya, perusahaan mana yang konstruksi smelternya dikerjain dan mana yang tidak dikerjakan,” kata Arifin di Istana Kepresidenan, Senin (29/5).

Arifin menyampaikan realisasi investasi smelter selain kelima perusahaan tersebut terbilang kecil. “Masa lapangan bola untuk investasi smelter baru realisasinya masih berupa babat rumput,” kata Arifin.

Adapun kelima perusahaan yang mendapatkan relaksasi ekspor konsentrat mineral hingga pertengahan 2024 yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk konsentrat tembaga, PT Sebuku Iron Lateritic Ores selaku perusahaan pemurnian mineral besi.

Kemudian PT Kapuas Prima Citra selaku badan usaha pertambangan komoditas timbal dan PT Kobar Lamandau Mineral sebagai perusahaan yang bergerak di pertambangan komoditas seng.

Cadangan-cadangan Migas Baru Ditemukan

Sepanjang 2023 cadangan-cadangan migas baru ditemukan, termasuk salah satunya di Bekasi dan Indramayu. Menurut data SKK Migas hingga kuartal III cadangan migas bertambah 543,67 juta barel setara minyak (MMBOE).

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan penambahan cadangan sebesar 543,67 MMBOE berasal dari persetujuan 23 pengajuan Plan of Development (POD) dan sejenisnya.

Selain itu melalui komitmen investasi yang diperoleh dari persetujuan 23 POD dan sejenisnya mencapai sekitar US$ 9,82 miliar atau setara dengan Rp 147,3 triliun.

“Pengajuan POD dan sejenisnya di 2023 mencapai 48 usulan dengan potensi keseluruhan penambahan cadangan migas mencapai sekitar 960 MMBOE,” kata Benny dikutip dari keterangan resmi SKK Migas pada Rabu (18/10).

Benny mengatakan dari 48 usulan POD dan sejenisnya ini sebanyak 6 diantaranya membutuhkan insentif agar ekonomis dengan potensi penambahan cadangan migas mencapai sekitar 366,81 MMBOE.

Sementara itu, untuk POD dan sejenisnya yang tidak membutuhkan insentif, memiliki potensi penambahan cadangan mencapai sekitar 593,79 MMBOE. Dia menambahkan saat ini sedang dilakukan diskusi terkait insentif yang dapat diberikan.

Kemudian pada November pemerintah menyetujui 33 POD dengan potensi penambahan cadangan migas sebesar 599,08 MMBOE. Nilai komitmen investasi dan biaya operasional dari POD yang disetujui mencapai US$ 10,385 miliar atau setara Rp 156 triliun.

Puluhan Wilayah Kerja Migas Terminasi Dikembalikan ke Negara

Dari tahun 2020 hingga 2023, terdapat total 50 wilayah kerja (WK) migas yang akan diterminasi atau dikembalikan ke negara. Puluhan WK yang sudah diterminasi tersebut selanjutnya akan dievaluasi dan kemudian akan dilakukan pelelangan kembali.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa seluruh WK terminasi ini tersebar dari Pulau Sumatra hingga Papua. Dari jumlah 50 WK terminasi terdiri atas 11 WK migas non konvensional (MNK) dan 39 WK migas konvensional, dan terkait dengan rencana pelelangan kembali WK terminasi akan memprioritaskan WK yang paling berpotensi.

“Dari 50 WK tersebut sedang kita evaluasi, kemudian akan dilelang kembali walaupun memang tidak semua WK tersebut akan dilelang kembali, kita akan lihat mana-mana (WK) yang masih menarik dan berpotensi untuk dikembangkan,” papar Tutuka.

Selain melalui mekanisme pelelangan kembali, Tutuka menambahkan bahwa WK yang masih bisa dikembangkan ini nantinya juga akan dilakukan joint study. “Kalau joint study siapa yang tertarik melakukan joint study akan dilakukan lelang, tapi ada mekanisme first right refusal, jadi dapat prioritas lah yang melakukan joint study itu,” ujarnya.

Adanya terminasi WK migas ini dapat disebabkan karena dua hal. Pertama, dikarenakan WK tersebut telah melewati batas waktu eksplorasi. Kedua, sukarela dari pihak kontraktor karena ketidakpastian yang menyebabkan potensi sumber daya dinilai tidak ekonomis.

“Dalam industri migas ini selalu ada ketidakpastian walaupun sudah dilakukan berbagai kajian studi geologi, reservoir dan geofisika. Ketidakpastian ini yang menyebabkan potensi sumber daya yang akan dijadikan cadangan itu dikatakan sangat kecil atau tidak ada ataupun tidak bernilai ekonomis sehingga membuat kontraktor tersebut tidak melanjutkan (eksplorasi),” kata Tutuka.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...