Apa Kabar Proyek Hilirisasi Batu Bara Anak Usaha BUMI, Arutmin - KPC?
Sementara Arutmin menggarap proyek olahan batu bara menjadi methanol. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2025. Berlokasi di IBT Terminal, Pulau Laut Kalimantan Selatan dan ditargetkan mengolah 6 juta ton batu bara per tahun menjadi 2,8 juta ton methanol per tahun.
Hilirisasi Batu Bara Baru Dimulai 2025
Berbicara hilirisasi batu bara, Kementerian ESDM mengatakan belum ada proyek hilirisasi batu bara yang akan dimulai tahun ini. Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan hal ini karena masih dalam proses studi kelayakan dan pencarian mitra.
“Tahun ini memang dalam perencanaan belum ada yang dimulai, mungkin baru dimulai 2025. Beberapa badan usaha yang telah disetujui hilirisasinya sedang menyiapkan studi kelayakan,” kata Lana dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (17/1).
Selain penyiapan studi, Lana menyebut beberapa badan usaha lainnya juga sedang menjalankan proses konstruksinya. “Sembari mencari mitra yang bisa bersama-sama menjalankan hilirisasi yaitu pihak ketiga,” ujarnya.
Lana menyampaikan pemerintah akan terus mengawal hilirisasi batu bara yang merupakan salah satu komitmen persyaratan dari perpanjangan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus.
“Program hilirisasi ini meliputi pengembangan dan pemanfaatan batu bara dengan menggunakan batu bara sebagai sumber energi lain. Masing-masing badan usaha telah kami perpanjang rencana output yang berbeda-beda,” ucapnya.