Kemenperin Sebut RI Siap Produksi 1.200 Unit Bus Listrik per Tahun

Happy Fajrian
2 Februari 2021, 20:39
bus listrik, produksi bus listrik
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah turun dari bus listrik BYD tipe C6 seusai uji coba di terminal Batoh, Banda Aceh, Aceh, Selasa (12/1/2021). Bus angkutan umum yang ramah lingkungan dan bertenaga listrik jenis BYD tipe C6 milik Dishub Aceh tersebut mampu menempuh jarak 200 kilometer dengan daya tahan baterai 14 jam.

“Apalagi pemerintah terus meningkatkan sistem transportasi umum di sejumlah provinsi. Termasuk program peremajaan alat transportasi yang telah berusia 25 tahun. Ini menjadi potensi,” kata dia.

Dia menyebutkan bahwa pada 2020 industri bus memproduksi 2.075 unit bus. Jumlah tersebut turun dibandingkan produksi dua tahun sebelumnya yang mencapai 3.460 unit pada 2018 dan 3.275 unit pada 2019.

Walaupun hasil survei platform jual-beli mobil, Carsome, menunjukkan penggunaan transportasi umum dan layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) semakin berkurang selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hasil survei selengkapnya dapat disimak pada databoks berikut: 

Yang menarik, di masa pandemi ini porsi produksi kendaraan niaga cenderung meningkat dibandingkan kendaraan penumpang. Taufiek menyebutkan sebelum pandemi poduksi kendaraan niaga hanya sekitar 17% dari total produksi.

“Di era Covid-19 persentase kendaraan niaga meningkat menjadi 20% dibanding total produksi otomotif nasional. Artinya di era ini justru kendaraan-kendaraan niaga yang lebih kuat,” kata dia.

Ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan struktur pasar antara kendaraan penumpang dan niaga. Oleh karena itu pemerintah berharap agar Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) dan Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) dapat mendorong anggotanya terus berinovasi.

“Terutama pemanfaatan digital di era 4.0. Saat ini Indonesia sudah menetapkan Making Indonesia 4.0 dengan tujuh prioritas sektor, salah satunya sektor transportasi sebagai penggerak ekonomi nasional," ucapnya.

Ia optimistis industri otomotif dalam negeri, baik industri perakitan maupun industri karoseri, mampu untuk memenuhi kebutuhan kendaraan komersial di dalam negeri. Baik dari sisi tipe maupun jumlah kendaraan sehingga mampu memberikan kontribusi lebih baik terhadap industri nasional.

Terlebih lagi indikator ekonomi, khususnya industri di Indonesia terus menunjukkan ekspansi. Ini terlihat dari Purchasing Manager’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia sebesar 52,2 yang merupakan angka tertinggi sejak survei tersebut dimulai pada 2011.

"Kita berhasil berjuang dari awal Covid-19, pada April 2020 PMI kita hanya 27,5. Jadi semua sektor terpukul kita berusaha untuk melakukan perbaikan sehingga industri tetap berproduksi," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...