Indonesia Ekspor Smelter Grade Alumina dari KEK Galang Batang Rp 104 M

Desy Setyowati
25 Januari 2022, 20:34
Jokowi melepas ekspor smelter grade alumina perdana tahun ini, pada Selasa (25/1/2022).
Kemenko Perekonomian
Jokowi melepas ekspor smelter grade alumina perdana tahun ini, pada Selasa (25/1/2022).

Serangkaian langkah tersebut akan mempercepat hilirisasi bauksit ke aluminium ingot. Ini diperlukan industri dalam negeri untuk berbagai jenis produk, seperti pelat, billet, scrap, dan bentuk profil yang diperlukan dalam banyak proses industri seperti pesawat terbang, kapal, otomotif, dan konstruksi. 

Pemerintah mendorong hilirisasi industri agar dapat menciptakan nilai tambah yang jauh lebih besar. Selain itu, berkontribusi positif pada perekonomian nasional.

Airlangga pun menjabarkan peningkatan nilai tambah dari bauksit sampai ke aluminium ingot sebagai berikut:

  • Setiap enam ton bauksit yang diolah akan menghasilkan dua ton smelter grade alumina
  • Setiap dua ton smelter grade alumina yang diolah akan menghasilkan 1 ton aluminium ingot
  • Setiap ton aluminium ingot membutuhkan enam ton bauksit

Selain itu, harga per ton bauksit saat ini US$ 31,37. Ini artinya, harga enam ton bauksit US$ 188,22.

Indonesia juga dinilai bakal mendapatkan manfaat dari hilirisasi berupa pajak dari perusahaan, penerimaan negara, dan memperluas lapangan kerja. Rinciannya sebagai berikut:

  • Setiap dua ton smelter grade alumina yang dihasilkan bernilai US$ 770. Ini artinya, terjadi kenaikan nilai tambah dari enam ton bauksit menjadi dua ton smelter grade alumina sebesar empat kali.
  • Setiap ton alumunium ingot yang dihasilkan dari dua ton smelter grade alumina bernilai US$ 3.174 atau ada kenaikan empat kali.
  • Pengolahan enam ton bauksit menjadi satu ton aluminium ingot akan memberikan kenaikan nilai tambah 16 kali.

Airlangga menyampaikan, KEK Galang Batang merupakan salah satu contoh atau role model dalam pengembangan kawasan dan industri yang dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan ekspor.

Hingga akhir tahun lalu, jumlah investasi yang direalisasikan Rp 15,7 triliun dari total Rp 36,25 triliun hingga 2025. Jumlah tenaga kerja yang terserap 3.480 orang, dari target 13 ribu per 2025

Pengembangan KEK Galang Batang sejalan dengan integrasi Kawasan Batam Bintan Karimun yang disusun dalam bentuk Rencana Induk Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun. Ini akan menyinergikan pengembangan kawasan utama, agar wilayah ini semakin kompetitif, berdaya saing, dan berkembang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...