Keran Ekspor CPO Dibuka, Aturan DMO dan DPO Minyak Sawit Berlaku Lagi

Tia Dwitiani Komalasari
20 Mei 2022, 11:42
Pekerja memuat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke dalam kapal tanker di Pelabuhan Dumai, Dumai, Riau, Rabu (3/2/2021). Nilai ekspor minyak kelapa sawit mentah dan produk turunannya melalui Pelabuhan Dumai sepanjang tahun 2020 yaitu se
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.
Pekerja memuat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke dalam kapal tanker di Pelabuhan Dumai, Dumai, Riau, Rabu (3/2/2021). Nilai ekspor minyak kelapa sawit mentah dan produk turunannya melalui Pelabuhan Dumai sepanjang tahun 2020 yaitu sebanyak 14,680 juta ton dengan nilai transaksi perdagangan sebesar 8,203 miliar dolar AS atau naik 14,5 persen (YoY) dibanding tahun 2019 sebesar 7,167 miliar dolar AS dengan nilai ekspor sebanyak 15 juta ton.

Airlangga mengatakan, rata-rata kebutuhan minyak goreng nasional mencapai 194.634 ton per bulan. Pasokan minyak goreng pada Maret 2022 atau sebelum dilakukan kebijakan larangan ekspor CPO mencapai 64.626,52 ton. Jumlah tersebut hanya memenuhi 33,2 % permintaan bulanan.

Setelah menerapkan kebijakan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya, pasokan dalam negeri bertambah menjadi 211.638,65 ton pada Aprik 2022. Angka tersebut mencapai 108,74% kebutuhan nasional.

“Pemerintah telah melakukan langkah dan koordinasi, serta evaluasi untuk memantau (pasokan dan distribusi minyak goreng) di lapangan, sebagai upaya memenuhi kebutuhan migor dengan harga terjangkau di masyarakat,” ujarnya.

Airlangga mengatakan, pemerintah juga terus memantau stabilisasi harga. Saat ini, telah terjadi penurunan harga minyak goreng di berbagai daerah.

Sebelum penerapan larangan ekspor CPO dan produk turunannya, rata-rata harga minyak goreng curah di tingkat konsumen mencapai Rp 19.800 per liter. Saat ini, harga minyak goreng curah di tingkat konsumen mencapai Rp 17.200-Rp17.600 per liter.

 epartemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memperkirakan permintaan impor minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) global akan mencapai 50,6 juta ton untuk periode November 2021-Oktober 2022. Angka tersebut meningkat sebesar 6,3% dibanding periode November 2020-Oktober 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...