Jerman Cetak Defisit Perdagangan Pertama Sejak 1991

Tia Dwitiani Komalasari
5 Juli 2022, 00:35
Ilustrasi Jerman
Pixabay
Ilustrasi Jerman

Sebaliknya, surplus transaksi berjalan Rusia meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam empat bulan pertama tahun ini. Surplus tersebut mencapai level tertinggi setidaknya sejak 1994. Peningkatan itu didorong oleh melonjaknya harga gas yang mengangkat nilai ekspor dan sanksi barat yang menyebabkan penurunan impor.

 Ekspor Jerman ke Rusia turun hampir 60% di Maret 2022 setelah invasi ke Ukraina, dan turun lagi hampir 10% di bulan April. Ekspor pulih secara bulanan untuk pertama kalinya di Mei 2022, naik hampir 30% mencapai €1 miliar. Sementara impor Jerman dari Rusia turun 9,8% menjadi € 3,3 miliar.

Kepala Ekonom Zona Euro di konsultan Pantheon Macroeconomics, Claus Vistesen, mengatakan bahwa penurunan tajam dalam pasokan gas Rusia ke Jerman akan menurunkan volume impor, tetapi nilainya akan meningkat seiring dengan kenaikan biaya energi secara keseluruhan.

“Surplus perdagangan Jerman sekarang telah menguap, terutama berkat melonjaknya impor, mengimbangi momentum ekspor yang layak. Ke depan, kami menduga keseimbangan eksternal akan tetap defisit selama musim panas,” ujarnya.

Sementara itu, Indonesia sering mengalami defiist perdagangan dengan Jerman. Nilai impor Indonesia dari Uni Eropa mencapai US$ 11,1 miliar pada 2021. Angka tersebut naik 9% dari posisi 2020. Asal impor terbesar berasal dari Jerman

 Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS), nilai impor Indonesia dari negara tersebut mencapai US$ 3,19 miliar sepanjang 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...