Permintaan Solar Diprediksi Melonjak, Alokasi Biodiesel Ditambah

Tia Dwitiani Komalasari
29 Agustus 2022, 15:08
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan), Menteri ESDM Arifin Tasrif (ketiga kiri) dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kedua kiri) menyaksikan pengisian bah
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan), Menteri ESDM Arifin Tasrif (ketiga kiri) dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kedua kiri) menyaksikan pengisian bahan bakar Solar pada sebuah mobil saat peresmian implementasi program Biodiesel 30 persen (B30) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Dalam kajiannya bertajuk 'Risiko Kebijakan Biodiesel dari Sudut Pandang Indkator Makroekonomi dan Lingkungan' yang terbit pada 2020 lalu, LPEM FEB UI menuliskan program biodiesel memiliki potensi menambah devisa negara apabila impor solar turun dan meningkatnya permintan minyak sawit di dalam negeri.

Akan tetapi, program ini juga berpotensi menurunkan cadangan devisa jika Indonesia kehilangan potensi ekspornya.

 Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memproduksi 16,37 juta kiloliter kilo liter Biodiesel pada 2021. Produksi biodiesel terbesar berasal dari Provinsi Riau dengan volume total 5,1 juta kl.

Kemudian Jawa Timur memproduksi biodiesel 3,88 juta kl, Kalimantan Timur 1,37 juta kl, Kalimantan Selatan 1,01 juta kl, dan Sumatra Utara 912 ribu kl.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...