Putin Bakal Tempatkan Nuklir Taktis, Serangan Nuklir Rusia Dimulai?

Intan Nirmala Sari
26 Maret 2023, 09:32
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai, pemerintah AS melakukan 'ekonomi yang egois' karena mendorong negara lain untuk tidak menggunakan teknologi jaringan milik Huawei.
ANTARA FOTO/REUTERS/Sergei Karpukhin/cfo/17
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai, pemerintah AS melakukan 'ekonomi yang egois' karena mendorong negara lain untuk tidak menggunakan teknologi jaringan milik Huawei.

Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir juga mengecam rencana Putin yang disebut sebagai eskalasi sangat berbahaya.

"Dalam konteks perang di Ukraina, kemungkinan salah perhitungan atau salah tafsir sangat tinggi. Berbagi senjata nuklir membuat situasinya jauh lebih buruk dan berisiko menimbulkan bencana kemanusiaan," katanya dalam sebuah tweet.

Rusia dan Belarusia memiliki hubungan militer yang erat, dan Minsk mengizinkan Moskow menggunakan wilayah Belarusia untuk mengirim pasukan ke Ukraina tahun lalu. Bahkan, Januari tahun ini, dikabarkan bahwa kedua negara meningkatkan pelatihan militer bersama.

Sementara itu, Kyiv mengatakan tidak dapat mengesampingkan serangan dari Belarusia, serta tidak memiliki cukup pasukan di sana untuk serangan saat ini. Sedangkan Lukashenko ingin pasukannya tetap keluar dari perang, meskipun ada tekanan dari Moskow.

Sebagai bagian dari kesepakatan yang diumumkan oleh Putin, Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarus pada 1 Juli.

"Kami tidak menyerahkan (senjata). Dan AS tidak menyerahkan (mereka) kepada sekutunya. Pada dasarnya kami melakukan hal yang sama yang telah mereka lakukan selama satu dekade," kata Putin.

"Mereka memiliki sekutu di negara tertentu dan mereka melatih kru mereka. Kami akan melakukan hal yang sama," ujarnya.

Sebagai informasi, Rusia telah menempatkan 10 pesawat di Belarus yang mampu membawa senjata nuklir taktis. Putin juga menambahkan bahwa Moskow telah mentransfer ke Belarus sejumlah sistem rudal taktis Iskander yang dapat meluncurkan senjata nuklir

"Ini adalah langkah yang sangat signifikan," kata Nikolai Sokol, peneliti senior di Pusat Perlucutan Senjata dan Non-Proliferasi Wina. "Rusia selalu sangat bangga karena tidak memiliki senjata nuklir di luar wilayahnya. Jadi, sekarang, ya, mereka mengubahnya dan ini adalah perubahan besar."

Ketika Uni Soviet runtuh pada  1991, senjata nuklir dikerahkan di empat negara merdeka baru Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Kazakhstan. Pada Mei 1992, keempat negara sepakat semua senjata harus berbasis di Rusia dan transfer hulu ledak dari Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan pada 1996.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...