Menhub Sebut Harga Avtur Mahal, Ini Penjelasan Dirut Pertamina

Image title
26 November 2019, 16:17
Pertamina, Avtur
Petugas Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT. Pertamina (Persero) berjalan di tangki penampungan avtur DPPU Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (21/11/2019). Pertamina mengklaim harga avtur masih kompetitif. Pasalnya, biaya untuk menyalurkan avtur ke seluruh Indonesia cukup tinggi.

Berdasarkan data Pertamina pada Februari 2019, harga avtur di Indonesia bagian timur rata-rata di atas Rp 10 ribu/liter. Bahkan harga avtur Bandara Deo (Sorong), Papua untuk jenis Jet A-1 mencapai Rp 11.080/liter (77,4 sen dolar AS/liter). Harga tersebut lebih tinggi 34,9% dari harga avtur di Bandara Soekarno Hatta (Jakarta) Rp 8.210/liter. Berikut grafik Databoks terkait harga avtur di Indonesia Timur :

  

(Baca: Erick Beri Tenggat Pertamina-Aramco Sepakati Kilang Cilacap Tahun Ini)

Pertamina sebenarnya sudah bisa memproduksi avtur. Perusahaan pelat merah tersebut bahkan tidak lagi mengimpor avtur sejak Maret 2019. "Kami sudah mandiri, kilang-kilang kami sudah upgrade. Jadi avtur bisa kita produksi lebih banyak lagi," katanya. 

Sebelumnya, Budi mengatakan harga avtur di Jakarta lebih tinggi sekitar 25% dibandingkan harga pasar di Singapura. Harga itu belum termasuk tambahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 15%. "Sedangkan di daerah (luar Jakarta) itu lebih mahal," kata Budi.

Untuk itu, pemerintah membuka pintu untuk perusahaan swasta menyediakan avtur mulai awal tahun depan. Pasalnya hanya Pertamina yang saat ini menyalurkan avtur di dalam negeri. Upaya tersebut diharapkan dapat menurunkan harga bahan bakar pesawat yang terlalu mahal. 

(Baca: Serap Minyak Domestik, Pertamina Tekan Impor 35% Hingga Agustus)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...