Kebijakan Fiskal, Pemerintah Berhati-hati Hadapi Ketidakpastian Global

Tim Riset dan Publikasi
21 September 2018, 08:00
Sri Mulyani APBN
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Pertumbuhan realisasi penerimaan pajak didukung oleh kinerja positif dari penerimaan PPh non migas, PPh migas, serta penerimaan PPN dan PPnBM. Faktor yang ikut mendorong pertumbuhan pajak impor salah satunya adalah pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi pada PPh Pasal 22 Impor dan PPN Impor. Hal itu disebabkan karena pengaruh depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Adapun faktor pendukung pertumbuhan penerimaan kepabeanan dan cukai diantaranya yaitu aktivitas perdagangan internasional yang masih kondusif. Selain itu, keberlanjutan kebijakan kepabeanan dan cukai melalui program Penertiban Impor Berisiko Tinggi (PIBT) dan Penertiban Cukai Berisiko Tinggi (PCBT).

Di sisi lain, pertumbuhan realisasi PNBP juga menunjukkan nilai yang sangat positif sebesar 24,30% dibanding periode yang sama pada tahun lalu, dengan membukukan nilai realisasi sebesar Rp 240,29 triliun atau 87,24% dari target APBN tahun 2018.

Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya penerimaan sumber daya alam karena masih berlanjutnya kenaikan harga komoditas minyak bumi dan batu bara sepanjang periode Januari-Agustus 2018.

Dari segi pembiayaan, realisasi pembiayaan yang dilakukan pemerintah hingga Agustus 2018 mencapai Rp 265,64 triliun, terutama bersumber dari pembiayaan utang yaitu sebesar Rp 274,33 triliun, atau mencapai 68,72% dari APBN 2018.

Realisasi pembiayaan utang tersebut terdiri atas penerbitan SBN (neto) sebesar Rp 270,47 triliun atau mencapai 65,25% dari APBN 2018 dan pinjaman (neto) sebesar Rp 3,86 triliun.

“Pemerintah akan terus berkomitmen untuk senantiasa melakukan pengelolaan utang yang prudent,” kata Sri Mulyani.

Sementara itu, realisasi belanja negara sampai akhir Agustus 2018 sebesar Rp 1.303,49 triliun, mencapai sekitar 58,70% dari pagu APBN, atau meningkat 8,78% jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi belanja negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp802,17 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp501,32 triliun.

Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan Agustus 2018 telah mencapai Rp 501,32 triliun atau 65,43% dari pagu APBN 2018, yang meliputi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 465,07 triliun (65,85%) dan Dana Desa Rp 36,25 triliun (60,41%).

Adapun, realisasi defisit APBN hingga Agustus 2018 mencapai Rp 150,66 triliun atau sekitar 1,01% PDB. Realisasi defisit tersebut lebih rendah dari realisasi defisit pada periode yang sama 2017 sebesar 1,65% terhadap PDB atau sebesar Rp 224,89 triliun.

Halaman:
Reporter: Tim Riset dan Publikasi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...